Seoul, Beritasatu.com - Perusahaan elektronik multinasional Samsung Electronics memperkirakan laba operasi untuk kuartal IV-2021 melonjak 52,5%, kata raksasa teknologi Korea Selatan (Korsel) tersebut dalam sebuah pernyataan, didorong oleh rekor penjualan.
Produsen ponsel pintar terbesar di dunia itu memperkirakan laba operasi kuartal IV-2021 sekitar 13,8 triliun won (US$ 11,5 miliar), naik dari 9,05 triliun won pada kuartal yang sama tahun lalu.
Kenaikan tersebut didorong oleh rekor penjualan pada kuartal itu, diperkirakan mencapai 76 triliun won atau naik 23,5% pada 2021. Menurut pernyataan itu, perkiraan tersebut mencerminkan pembayaran bonus satu kali kepada karyawan.
Seorang juru bicara mengatakan kepada AFP bahwa penjualan tahunan pada 2021 juga diharapkan menjadi rekor tertinggi penjualan.
Estimasi laba operasional berada di bawah estimasi analis sebesar 15,2 triliun won, menurut Bloomberg News.
"Pertumbuhan harga yang berkelanjutan dalam chip memori, berjalan tiga kuartal berturut-turut hingga Oktober tahun lalu, telah meningkatkan margin keuntungan Samsung," kata analis Cape Investment & Securities Park Sung-soon, Jumat (7/1).
"Sumber pendapatan paling signifikan bagi Samsung terletak pada bisnis chip memori."
Samsung Electronics tidak memberikan rincian pada Jumat tentang kinerja berbagai divisinya. Perusahaan diperkirakan akan merilis hasil penuhnya pada 27 Januari.
Analis dan investor juga mengawasi dampak penguncian Covid-19 di seluruh kota di Xi'an, Tiongkok, yang merupakan rumah bagi pabrik semikonduktor Samsung.
Samsung mengatakan pekan lalu bahwa perusahaan harus menyesuaikan sementara operasi di fasilitas Xi'an. Namun pihaknya tidak merinci dampaknya terhadap produksi.
Ledakan Pandemi
Sementara pandemi virus corona telah mendatangkan malapetaka pada ekonomi dunia, kondisi ini membantu banyak perusahaan teknologi berkembang pesat.
Aturan untuk ekerja dari rumah akibat pandemi telah mendorong permintaan akan perangkat yang ditenagai oleh chip Samsung, serta peralatan rumah tangga seperti televisi dan mesin cuci. Analis juga memperkirakan perusahaan mendapatkan keuntungan dari musim liburan tradisional yang menguntungkan.
Produsen chip memori terbesar di dunia tersebut telah secara agresif meningkatkan investasi dalam bisnis semikonduktornya, saat dunia berjuang melawan kekurangan chip yang melanda segala hal. Mulai dari mobil dan peralatan rumah tangga, hingga ponsel pintar dan konsol game.
Pada November 2021, perusahaan mengumumkan pabrik microchip baru di Texas dengan investasi senilai US$ 17 miliar. Pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi pada akhir 2024.
Pihaknya juga bergabung dengan saingan TSMC dari Taiwan dan perusahaan Amerika Serikat (AS) Intel dalam memperluas kapasitas manufaktur chip di AS. Sementara AS melihat sektor ini sebagai area persaingan strategis dengan pemerintah Tiongkok.
Perusahaan juga berinvestasi dalam pengembangan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, dan komunikasi 5G atau 6G.
Samsung Electronics adalah anak perusahaan unggulan dari grup raksasa Samsung, sejauh ini merupakan kerajaan terbesar di bawah kendali keluarga (chaebol), yang mendominasi bisnis di Korsel.
Omset keseluruhan konglomerat ini setara dengan sekitar seperlima dari produk domestik bruto (PDB) Korsel. (afp/eld)
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com