Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah, melalui Indonesia Battery Corporation alias IBC, gagal mengakuisisi pabrikan mobil listrik asal Jerman yakni StreetScooter.
Pengamat pasar modal Andy Wibowo Gunawan berpendapat, penurunan harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bukan disebabkan gagalnya induk usaha ANTM, Indonesian Battery Company (IBC) mengakuisisi StreetScooter. Melainkan, lebih disebabkan wacana export levy untuk produk feronikel dan nikkel pig iron dalam waktu dekat.
“Sementara itu, sampai dengan kuartal III 2021, total pendapatan ANTM yang berasal dari bisnis ferronickel mencapai 16,5% dari total pendapatan. Oleh karena itu, bukan itu (IBC gagal akuisisi StreetScooter) yang menjad pemicu penurunan harga saham ANTM,” kata sekaligus Founder Bageur Stock ini kepada Investor Daily, Rabu (12/1/2022).
Menurut Andi, kegagalan akuisisi ini tidak akan berdampak pada rencana pemerintah yang sudah dibangun dan terarah secara jangka panjang. “Dengan demikian, saya tetap optimistis mengenai pengembangan baterai listrik dan kendaraan listrik di Indonesia karena pemerintah Indonesia sudah memiliki roadmap dan hal tersebut mengindikasikan kejelasan arah industri baterai listrik dan kendaraan listrik. Ini menunjukan komitmen yang tinggi untuk pengurangan emisi karbon,” ujarnya.
Pada perdagangan Rabu (12/1/2022), harga ANTM anjlok Rp 145 (6,97%) atau menyentuh batas bawah otomatis (autoreject) bawah, menjadi Rp 1.935.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily