Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi primer sebesar 15,7% pada tahun ini. Sebelumnya di 2021, porsi EBT dalam bauran energi primer mencapai 11,5%.
"Porsi EBT dalam bauran energi primer pada 2022 ditargetkan sebesar 15,7% dengan energi yang dihasilkan sebesar 366,4 MBOE,” kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2021 dan Rencana Kerja 2022 Subsektor EBTKE Kementerian ESDM, Senin (17/1/2022).
Kementerian ESDM juga menargetkan penambahan kapasitas terpasang PLT EBT sebesar 335 MW dari PLTS Atap dan 648 MW dari PLT EBT lainnya. Selanjutnya untuk implementasi B30 ditargetkan mencapai 10,1 juta KL, serta pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 91 juta ton CO2e.
“Untuk investasi di subsektor EBTKE, kami menargetkan tahun ini sebesar US$ 3,9 miliar. Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang bersumber dari panas bumi ditargetkan sebesar Rp 1,553 triliun,” urai Dadan.
Selain itu, Kementerian ESDM juga membangun kerja sama internasional terkait studi pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), serta penyelesaian regulasi prioritas dan standar subsektor EBTKE, yaitu RUU EBT, Rperpres Harga Energi Terbarukan, Rkepmen SKEM Peralatan Pemanfaat Energi, dan SN dan SKKNI Subsektor EBTKE.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com