Dubai, Beritasatu.com— Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Selasa (18/1/2022) naik ke level tertinggi 7 tahun menyusul serangan milisi Houthi Yaman di Uni Emirat Arab (UEA).
Patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent naik 1,19% menjadi US$ 87,51 per barel, sementara minyak berjangka West Texas Intermediate acuan Amerika Serikat (AS) menguat 2,43% jadi US$ 85,43 per barel. Kedua kontrak minyak mencatat level tertinggi sejak Oktober 2014.
UEA berjanji membalas gerilyawan Houthi atas serangan mematikan di ibu kota Abu Dhabi pada Senin (17/1/2022) yang menewaskan tiga orang. Ketegangan di kawasan itu mendorong harga minyak ke level tertinggi 7 tahun.
“Kami mengutuk milisi Houthi terhadap wilayah dan fasilitas sipil di tanah UEA,” kata Kementerian Luar Negeri UEA dalam pernyataan setelah serangan tersebut. “Kami menegaskan bahwa mereka harus bertanggung jawab atas upaya pelanggaran hukum dan akan dimintai pertanggungjawaban.”
Analis energi telah mengaitkan kenaikan harga minyak selama beberapa pekan terakhir dengan tanda-tanda pengetatan di pasar dan kekhawatiran serangan Rusia ke Ukraina. Namun meningkatnya ancaman keamanan Timur Tengah mendukung kenaikan harga minyak, hingga menembus kembali ke tiga digit.
Pemberontak Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan yang mengakibatkan tiga ledakan kapal tanker minyak di dekat fasilitas penyimpanan perusahaan minyak negara ADNOC. Kebakaran dimulai di kawasan industri Musaffah dan di lokasi konstruksi dekat Bandara Internasional Abu Dhabi. Polisi Abu Dhabi dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak (drone). Seorang warga Pakistan dan dua warga negara India tewas akibat serangan tersebut.
ADNOC pada Selasa mengatakan bahwa operasinya tidak terpengaruh oleh kebakaran. ADNOC memastikan rencana kelangsungan bisnis sehingga pasokan minyak tidak terputus ke pelanggan lokal dan internasionalnya.
UEA adalah anggota OPEC penghasil minyak terbesar ketiga. Sementara ADNOC, Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi - mengendalikan operasi minyak di Abu Dhabi, ladang sebagian besar minyak mentah negara bagian itu. UEA adalah produsen minyak terbesar ketujuh di dunia, memompa lebih 4 juta barel per hari.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: CNBC