Jakarta, Beritasatu.com - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk memulai konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berbahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG) pada 33 titik di Indonesia bagian timur. Gasifikasi merupakan pelaksanaan Keputusan Menteri ESDM No. 13 Tahun 2020 tentang Gasifikasi Pembangkit Tenaga Listrik.
Direktur Utama PGN Haryo Yunianto mengatakan, PT Pertamina (Persero) memberi penugasan kepada PGN selaku subholding gas Pertamina melakukan konversi pembangkit. "Sesuai penugasan dari Pertamina kami harus menyelesiakan proses pelaksanaan gasifikasi totalnya 52 titik, tapi kami mulai 33 titik," kata Haryo, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Selasa (18/1//202).
Menurut Haryo, PGN telah mempercepat proses lelang pengadaan barang untuk menerapkan gasifikasi PLTD di 33 titik di Indonesia Timur tersebut. Dia optimistis seluruh PLTD mulai beroperasi menggunakan gas pada pertengahan 2024.
Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto menyambut baik perluasan penggunaan gas bumi sehingga dapat menurunkan emisi. Pasalnya, gas merupakan energi fosil yang ramah lingkungan. "Itu sebuah langkah salah satu menurunkan emisi, prinsipnya fosil kita pakai. Maka dari itu gas harus," ujarnya.
Menurut Sugeng, gas harus dimanfaatkan sebesar-besarnya di dalam negeri, tetapi perlu didukung dengan pembangunan infrastruktur untuk penyalurannya. "Pemanfaatan gas harus dimanfaatkan sebesar besarnya di dalam negeri, karena itu harus membangun infrastrukstur tadi," imbuhnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Investor Daily