London, Beritasatu.com — Bursa Eropa dibuka lebih rendah pada hari Rabu (19/1/2022) karena pasar global mengalami penurunan setelah aksi jual di Wall Street pada hari Selasa, didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi dan laporan kinerja yang lebih buruk dari perkiraan. Inflasi Inggris tertinggi dalam 30 tahun.
Stoxx 600 turun 0,18%, DAX Jerman turun 0,37%, FTSE Inggris turun 0,11%, CAC Prancis naik 0,25%, FTSE MIB Italia turun 0,71%.
Imbal hasil obligasi AS melanjutkan kenaikan sejak awal tahun. Pada hari Selasa, yield Treasury 10-tahun melampaui 1,87%, level tertinggi dalam 2 tahun. Yield 10-tahun memulai tahun ini sekitar 1,5%. Sementara itu, suku bunga 2 tahun –yang mencerminkan ekspektasi suku bunga jangka pendek– mencapai 1% untuk pertama kalinya dalam dua tahun. Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan ekuitas.
Indeks-indeks acuan AS turun tajam pada Selasa setelah kinerja Goldman Sachs meleset dari ekspektasi analis untuk pendapatan kuartal keempatnya. Laporan kinerja bank-bank besar berlanjut pada hari Rabu dengan laporan dari Bank of America dan Morgan Stanley.
Tingkat inflasi Inggris pada Desember melonjak ke level tertinggi dalam 30 tahun. Kantor Statistik Nasional mengatakan pada hari Rabu, inflasi karena biaya energi yang lebih tinggi, permintaan yang bangkit kembali dan masalah rantai pasokan terus menaikkan harga konsumen.
Inflasi tahunan mencapai 5,4%, tertinggi sejak Maret 1992 dan naik dari 5,1% pada November, tertinggi dalam satu dekade. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan sebesar 5,2%.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: CNBC.com