Chicago, Beritasatu.com - Harga emas naik tipis pada Rabu (19/1/2022) jelang pertemuan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed) pekan depan yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga guna meredam lonjakan inflasi.
Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 1.817,90 per ons. Sementara emas berjangka AS menguat 0,3% menjadi US$ 1.817,40.
"Pasar emas bergerak berdasarkan ekspektasi suku bunga Fed," kata analis IG Markets Kyle Rodda.
Rodda mencatat bahwa pertimbangan geopolitik di Ukraina dan Rusia menjadi pemicu membeli emas bagi sebagian orang. "Namun dalam gambaran lebih besar, masalah itu kecil dibandingkan kebijakan Fed," kata dia.
Adapun bursa saham Asia dan Eropa jatuh, membantu emas pulih dari level terendah 1 minggu di US$ 1.805 per ons yang dicapai pada Selasa (18/1/2022).
Jika imbal hasil terus tinggi, kemungkinan besar emas akan turun kembali menuju US$ 1.800 per ons. "Namun emas masih terjebak dalam kisaran yang sama seperti dalam beberapa bulan terakhir," kata Kepala analis pasar CMC Markets UK, Michael Hewson.
Indeks dolar AS bertahan di dekat level tertinggi mingguan, didukung reli imbal hasil Treasury AS ke posisi tertinggi 2 tahun, menjelang pertemuan Fed pada 25-26 Januari.
Suku bunga tinggi cenderung meredupkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Sedangkan harga perak di pasar spot melonjak 1,3% menjadi US$ 23,75 per ons, platinum menguta 1,4% menjadi US$ 994,22 dan paladium naik 0,7% pada US$ 1.909,85.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: CNBC