Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah akan terus mendorong hilirisasi industri agar Indonesia bisa terlepas dari ketergantungan ekspor bahan mentah. Proses hilirisasi menurutnya sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor.
“Di sektor komoditas, pemerintah terus memprioritaskan untuk menerapkan hilirisasi agar tidak bergantung pada ekspor bahan mentah,” Kata Luhut dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 yang digelar Hipmi, Selasa (25/1/2022).
Disampaikan Luhut, sejauh ini hilirisasi telah dilakukan di sektor kelapa sawit untuk B30, bijih nikel yang diproses menjadi bahan besi baja, serta pengolahan bijih nikel.
“Ini akan sejalan dengan pengembangan kendaraan listrik, yang menggunakan nikel sebagai katoda baterai listrik,” ujarnya.
Luhut menambahkan, proses hilirisasi juga turut dilakukan di produk lainnya, seperti aluminium dan petrokimia.
“Pada bulan Desember 2021, telah dilakukan groundbreaking kawasan industri di kalimantan utara. kawasan ini diminati berbagai investor karena komoditas di sana, area yang luas, dan sungai yang dapat menjadi sumber hydropower. Dengan menggunakan listrik dari hydropower, produk yang dihasilkan menjadi produk rendah emisi,” terang Luhut.
Untuk menghadapi perubahan iklim, pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 tahun 2021 mengenai nilai ekonomi karbon. Ke depannya, lanjut Luhut, pemerintah akan mengatur lebih dalam implementasi Perpres ini sehingga pasar karbon di Indonesia dapat terbentuk dengan baik dan agar Indonesia dapat mencapai emisi karbon sesuai dengan target Nationally Determined Contribution (NDC).
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com