Jakarta, Beritasatu.com - PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) menargetkan marketing sales sebesar Rp 75 miliar pada 2022. Angka ini berasal marketing sales proyek Grandia LIV yang berada di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Direktur Andalan Sakti Primaindo (ASPI) Suwandi Notopradono menjelaskan proyek Grandia LIV merupakan nama baru bagi proyek yang sebelumnya bernama Casa Serpong. Proyek ini sempat mengalami penundaan pembangunan akibat pandemi Covid-19 meningkat tajam pada 2021.
"Saat itu terjadi peningkatan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menyebabkan perizinan terhambat karena pergerakan terbatas. Akhirnya, ASPI baru bisa melaksanakan pembangunan proyek tersebut pada semester II 2022," ungkap Suwandi di sela virtual public expose ASPI, Rabu (26/1/2022).
Suwandi menambahkan, saat ini proyek tersebut sudah dalam proses perizinan site plan. Artinya, sudah mencapai 90% dan kemudian akan dilanjutkan pada pembangunan.
Penjualan Grandia LIV yang dikembangkan sebanyak 600 unit di atas lahan seluas 7,7 hektare, diharapkan bisa mencapai 30% hingga 40% pada semester II 2022.
"Jadi dari sekitar 600 unit yang akan kita bangun, diharapkan bisa terjual 30%. Adapun nilai keseluruhan dari penjualan unit rumah itu adalah Rp 250 miliar. Jika diambil marketing sales sebesar 30% hingga 40%, maka kami membidik marketing sales sebesar Rp 75 miliar pada 2022,” jelasnya.
Sedangkan target pendapatan, lanjut Suwandi, pihaknya menargetkan sebesar Rp 10 miliar. Pendapatan tersebut akan berasal dari penjualan enam unit tersisa dari proyek Arkamaya Residence yang berada di Ciputat, Pondok Cabe, Tangerang Selatan. "Unit tersebut akan dijual dengan harga mulai dari Rp 1,4 miliar hingga Rp 2 miliar per unitnya," kata Suwandi.
Corporate Secretary Andalan Sakti Primaindo (ASPI) Helen menyebutkan, perseroan telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 5 miliar.
Angka tersebut akan digunakan untuk pembangunan di proyek Grandia LIV di Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Tidak hanya itu, perseroan juga akan melakukan penambahan cadangan lahan atau land bank dari proyek tersebut. Sebab, dari perencanaan perizinan perseroan tercatat lahan di proyek tersebut sebanyak 15 hektare.
"Kami akan menambah land bank sampai 15 hektare. Saat ini, kami baru melakukan pembebasan kurang lebih sampai 9 hektare,” papar Helen.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Investor Daily