Jakarta, Beritasatu.com - PT Tamaris Hidro menggelar penawaran umum obligasi Tamaris Hydro I tahun 2022 dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 750 miliar. Sesuai rencana, dana hasil obligasi akan digunakan untuk investasi pengembangan energi terbarukan.
Direktur Tamaris Hidro Rachmat Saptaman menjelaskan, perseroan membutuhkan dana untuk mendukung program pemerintah dalam rencana penambahan kapasitas listrik sebesar 35.000 MW yang tercantum dalam Perpres Nomor 04 Tahun 2016. Dalam hal ini pemerintah mengedepankan peran swasta di dalam membangun, mengoperasikan dan menjaga keandalan listrik sehingga PLN dapat dengan optimal mengatur distribusi listrik.
Dengan demikian swasta memiliki peluang yang besar terhadap ekspansi pembangkit listrik tenaga air untuk mendukung program 35 GW dan sebaran energi EBT dengan target minimal 23% pada tahun 2025.
“Sejalan dengan hal itu, PT Tamaris Hidro sebagai perusahaan holding investasi bidang energi, saat ini telah terlibat dalam program penambahan kapasitas listrik melalui 10 entitas anak yang bergerak dalam pengembangan energi minihidro yaitu bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) yang tersebar di Indonesia,” jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (27/1/2022).
Untuk diketahui, PLTA dan PLTMH dipilih pemerintah seiring dengan rencana pemerintah untuk menjaga tingkat emisi karbon demi stabilitas iklim. Rencana ini tertuang dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik PLN 2021 yang menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) dengan target bauran sebesar 23% dan menjadi 24,8% pada tahun 2030.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Investor Daily