ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Kongres Tiongkok Fokus Genjot Ekonomi yang Melambat

Penulis: Grace Eldora Sinaga | Editor: WBP
Jumat, 4 Maret 2022 | 05:14 WIB
Sepasang karyawan melintas dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Tiongkok.
Sepasang karyawan melintas dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Tiongkok. (AFP / Dokumentasi)

Beijing, Beritasatu.com- Penurunan sektor properti, perlambatan ekonomi, dan perang Ukraina membayangi pertemuan tahunan legislatif Tiongkok yang dijadwalkan minggu ini. Regulator diharapkan fokus menopang pertumbuhan yang goyah.

Parlemen Tiongkok yang dikenal tunduk kepada pemerintah di Beijing mengumpulkan 3.000 anggota Kongres Rakyat Nasional (NPC) pada Sabtu (26/2/2022). Pertemuan yang dinilai sarat pengaturan ini akan membahas rancangan undang-undang (RUU), anggaran, dan perubahan personel.

Partai Komunis yang berkuasa menggunakan kesempatan memuji pencapaiannya, sambil menetapkan cetak biru ekonomi negara dan target produk domestik bruto (PDB) untuk tahun depan. Banyak agenda NPC tidak diketahui selama pertemuan, bahkan setelah itu.

ADVERTISEMENT

Namun tahun ini, kekhawatiran akan terpusat pada pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lamban, sebagian karena krisis di sektor properti. Sektor ini menyumbang seperempat dari output nasional.

Langkah-langkah untuk "nol kasus Covid-19" termasuk penguncian ketat dan penutupan perbatasan juga menjadi pukulan besar bagi manufaktur, wisata, dan kota-kota pelabuhan.

Sementara itu, agresi militer Rusia ke Ukraina telah meningkatkan prospek lonjakan harga makanan dan minyak. Muncul juga kekhawatiran atas gangguan pasokan komoditas penting dari wilayah yang terpengaruh.

Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao mengakui kepada wartawan minggu ini bahwa ekonomi Tiongkok menghadapi tekanan besar tahun ini.

PDB dan Stabilitas
Pemerintah Tiongkok secara tradisional mengumumkan target pertumbuhan ekonomi terbaru pada pidato tahunan kenegaraan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang di NPC. Ini diikuti oleh konferensi pers yang jarang dilakukan, namun telah diatur.

Pertumbuhan PDB Tiongkok melambat tajam pada bulan-bulan terakhir 2021, karena permintaan domestik melemah dan sektor properti menurun.

Para pemimpin komunis negara itu telah lama mendasarkan legitimasi mereka pada argumen bahwa model pemerintahannya mewakili pertumbuhan ekonomi dan kesinambungan bagi populasi besar negara tersebut.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Mengenal Fenomena

Mengenal Fenomena "Full Time Children" di Tiongkok, Anak Digaji Ortu Sendiri

EKONOMI
Ada Lonjakan Kasus Penyakit Pernapasan, WHO Minta Informasi ke Tiongkok

Ada Lonjakan Kasus Penyakit Pernapasan, WHO Minta Informasi ke Tiongkok

INTERNASIONAL
Penasihat Pemerintah Tiongkok Rekomendasikan Banyak Stimulus untuk Capai Pertumbuhan 5,5 Persen

Penasihat Pemerintah Tiongkok Rekomendasikan Banyak Stimulus untuk Capai Pertumbuhan 5,5 Persen

EKONOMI
Terakhir Berjumpa di Bali, Joe Biden-Xi Jinping Kembali Bertemu di California

Terakhir Berjumpa di Bali, Joe Biden-Xi Jinping Kembali Bertemu di California

INTERNASIONAL
Menjelang Singles Day, Konsumen Tiongkok Malah Kencangkan Ikat Pinggang

Menjelang Singles Day, Konsumen Tiongkok Malah Kencangkan Ikat Pinggang

EKONOMI
Indonesia Dianggap Lebih Condong ke Tiongkok, Ini Kata Ganjar

Indonesia Dianggap Lebih Condong ke Tiongkok, Ini Kata Ganjar

BERSATU KAWAL PEMILU

BERITA TERKINI

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT