Adhi Karya Raih Rp 4 T untuk Rampungkan Depo dan Stasiun LRT

Jakarta, Beritasatu.com— PT Adhi Karya Tbk (ADHI) meraih fasilitas pendanaan sebesar Rp 4 triliun untuk penyelesaian pembangunan kawasan depo dan Stasiun LRT Jabodebek. Dana sebesar Rp 4 triliun tersebut terdiri dari sindikasi perbankan sebesar Rp 2,39 triliun dan penyertaan modal negara (PMN) tahun 2015 senilai Rp 1,3 triliun.

"Dari dana tersebut, kami sudah menyerap Rp 950 miliar atau hampir Rp 1 triliun, dana ini digunakan untuk pembangunan 17 stasiun dan depo," ujar Manajer Biro Keuangan Departemen Perkeretaapian Adhi Karya Achmad Nurrohman pada saat site visit Depo LRT, Kamis (10/3/2022).

Sebagai informasi, sindikasi perbankan berasal dari Bank Mandiri, BNI, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, dan Bank Pembangunan Daerah Papua.

Adapun progres fisik pembangunan depo telah mencapai 72,5% dengan manuever track dan transfer track yang telah selesai dikerjakan. Sementara gedung pengendali utama atau OCC telah siap diserahterimakan ke PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk proses persiapan operasi.

Milestone berikutnya adalah memarkirkan kereta-kereta LRT Jabodebek di kawasan depo. Kini pembangunan depo menyisakan tahap penyelesaian gedung light maintenance, heavy maintenance, dan stabling building. Untuk pekerjaan stasiun LRT Jabodebek sedang dalam proses penyelesaian pekerjaan interior, fasilitas ticketing, hingga mekanikal, elektrikal, dan persinyalan di tiap stasiun.

Selain pekerjaan fisik, perseroan dalam proses uji coba seluruh rangkaian kereta di tiga lintas pelayanan. Kereta-kereta tersebut tengah menjalani proses testing dan commissioning untuk persinyalan kereta di semua titik lintas pelayanan dan di setiap titik stasiun.

Hingga 25 Februari 2022, progres dari keseluruhan lintas pelayanan LRT Jabodebek sebesar 90%. Capaian ini di antaranya 94,5% untuk lintas pelayanan Cawang-Cibubur, 89,1% untuk lintas pelayanan Cawang-Dukuh Atas, 92,9%untuk lintas pelayanan Cawang-Bekasi Timur.