Jakarta, Beritasatu.com - Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) terus mendorong kompetensi dan profesionalisme agen asuransi sehingga pesan asuransi sebagai proteksi finansial dapat tersosialisasikan dengan baik di masyarakat.
Founder PAAI, Wong Sandy Surya mengatakan, sejak berdiri di tahun 2016, PAAI yang memasuki tahun ke-6 akan menggelar berbagai program dalam mencerdaskan para agen agar lebih profesional. "Tagline kami ‘profesi untuk kepentingan nasabah’. Untuk mendukung ini kami akan membuat beragam program, seperti membuka kelas khusus, yang diisi team training yang merupakan para praktisi berpengalaman," kata dia dalam keterangannya, Senin (14/03/2022).
Mengingat pentingnya asuransi dan besarnya manfaat yang diberikan, Sandy berharap semakin banyak agen yang akan bergabung dalam wadah PAAI. Sehingga secara bersama-sama berjuang dengan ritme yang sama dalam meningkatkan sumbangsih dan partisipasi industri asuransi dalam membangun perekonomian.
Mengutip data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), industri asuransi jiwa telah melindungi sebanyak 65,56 juta jiwa masyarakat Indonesia pada tahun 2021. Angka ini tumbuh sebesar 2,9% dibandingkan tahun 2020, dengan nilai total uang pertanggungan sebesar Rp4.360,81 triliun. Sementara, total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa sebesar Rp 159,43 triliun. AAJI mencatat dari periode Maret 2020 hingga Desember 2021 industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim terkait Covid-19 sebesar Rp 8,82 triliun yang merupakan bukti komitmen industri dalam melindungi masyarakat.
Berdasarkan data AAJI, dalam periode 2016 sampai Oktober 2021, industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim dan manfaat terkait dengan produk unit link lebih dari Rp 335 triliun untuk 4,9 juta polis dan 5,5 juta tertanggung. Hal ini menggambarkan bahwa begitu banyaknya pihak yang menerima manfaat dari kepemilikan produk unit link di industri asuransi jiwa. Selain itu, besarnya pembayaran manfaat tersebut juga menunjukkan bahwa industri asuransi jiwa merupakan industri yang likuid, sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu ragu untuk membeli produk asuransi.
Praktisi dan certified Financial planner Bonita Larope mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum memikirkan perlunya proteksi. Hal ini dikarenakan mereka mengira bahwa orang lain bisa terkena penyakit kronis, kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain tetapi dirinya tidak, dengan alasan masih muda, sehat, rajin berolah raga, hati-hati.
Dia menganalogikan, seharusnya mengasuransikan kendaraan sebelum terjadinya kecelakaan, sebelum dicuri. Selain itu, mengasuransikan rumah sebelum terjadinya kebakaran, mengasuransikan diri sebelum dirawat di rumah sakit atau terkena penyakit kronis.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily