Jakarta, Beritasatu.com - Ekonom Institute for Development of economics and Finance (Indef) Nailul Huda mendesak pemerintah segera menindak tegas mafia minyak goreng yang membuat kenaikan harga minyak goreng. Apalagi sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi sempat menjanjikan akan mengungkap pelaku mafia minyak goreng tersebut. Namun sudah lewat 3 pekan, nama-nama tersebut tidak juga diumumkan. Justru pemerintah menggulirkan program bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng yang nilainya hanya menjadi solusi jangka pendek, bukan jalan keluar mengakhiri polemik minyak goreng.
“BLT minyak goreng ini diibaratkan hanya obat penenang saja, tetapi tidak menyelesaikan masalah yang sesungguhnya, yaitu harga minyak ini dikendalikan oleh para mafia karena kenaikannya sangat tidak wajar. Menyelesaikan penyebab utama ini tidak boleh dilupakan,” kata Nailul Huda saat dihubungi Beritasatu.com, Minggu (10/4/2022).
Hasil kajian Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) juga menyimpulkan, terdapat struktur pasar oligopolistik di sektor minyak goreng, karena hampir sebagian besar (46,5%) pasar minyak goreng (CR4 atau concentration ratio 4 perusahaan terbesar) dikuasai empat produsen. Pelaku usaha terbesar dalam industri minyak goreng tersebut juga merupakan pelaku usaha terintegrasi dari perkebunan kelapa sawit, pengolahan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hingga produsen minyak goreng. Kondisi ini membuat mereka lebih mudah secara kompak menentukan harga jual tinggi.
Huda sendiri melihat ada kemungkinan praktik mempermainkan harga ini tidak hanya dilakukan oleh empat pemain besar tersebut, tetapi juga pemain lainnya, sehingga terlihat seluruhnya kompak menaikkan harga jual yang tidak wajar, khususnya ketika kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dihapus.
“Begitu HET dihapus dan dikembalikan ke mekanisme pasar, harga jual minyak goreng kemasan kan sangat tidak wajar. Tidak hanya sebagian merek, tetapi semuanya. Jadi dari empat perusahaan itu bisa saja mengajak yang lainnya, sehingga sekitar 70%-80% dikendalikan oleh para pemain kartel ini,” ujarnya.
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com