Jakarta, Beritasatu.com - Sifat manusia yang pada dasarnya ingin hidup lebih dalam segala hal termasuk dalam hal kekayaan membuat investasi bodong terus ada. Hal tersebut tercermin dari maraknya individu kategori Ultra High Net Worth Individual (HNWI) yang kena tipu investasi abal-abal. Lucunya kasus ini tidak begitu mencuat lantaran mereka malu untuk melaporkannya karena dianggap tidak becus dalam hal keuangan, padahal memiliki pendidikan yang tinggi.
“Berdasarkan pengalaman saya 17 tahun di perbankan, walaupun sudah nasabah kategori yang high net worth, tetapi tiap tahun ada saja yang terkena investasi bodong. Jadi, kalau bicara soal literasi keuangan tidak melulu di segmen milenial, yang senior-senior pun masih perlu dibantu,” ungkap Chief Marketing Officer Moduit Stefanus Adi Utomo dalam media visit BeritaSatu Media Holding, Rabu (13/04/2022).
Entah sifat manusia yang ingin cepat kaya, keserakahan, atau bahkan yang sekarang terkenal dengan istilah FOMO atau fear of missing out, menurutnya hal itu harus dikelola secara bijak. Apalagi, akhir-akhir ini banyak laporan mengenai kasus investasi bodong antara lain penipuan berkedok investasi melalui aplikasi binary option Binomo dan Quotex, penipuan investasi bodong robot trading DNA Pro Akademi, serta robot trading Fahrenheit dan Evotrade. Penipuan tersebut bergerak dengan menggunakan skema Ponzi atau piramida.
“Ada jiwa adrenalin jika investasi di produk aneh, mungkin saja ada kepuasan tersendiri. Ini sesuatu yang harus kita edukasi ke lapisan masyarakat,” kata Stefanus.
Baca selanjutnya
Menangkap potensi tersebut, platform teknologi finansial wealth management (wealth-tech) PT Moduit ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily