Jakarta, Beritasatu.com - Langkah pemerintah menaikkan batas atas pungutan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada awal tahun 2022 diyakini tidak berdampak pada kinerja keuangan PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) karena perusahaan fokus pasar domestik. Nusantara Sawit Sejahtera membidik pertumbuhan pendapatan 45% pada 2022.
“Meskipun ada kenakan tarif eskpor, performa NSS tidak akan terdampak signifikan karena saat ini pangsa pasar NSS fokus untuk pemenuhan permintaan dalam negeri,” kata Komisaris PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) Robiyanto, dalam keterangan tertulisnya Kamis (12/5/2022).
Robiyanto mengatakan, perusahaan menargetkan pendapatan tahun 2022 meningkat 45 persen dibandingkan pendapatan tahun lalu. Hal itu sejalan dengan kenaikan harga tandan buah segar (TBS) dan CPO dalam beberapa tahun terakhir dan diprediksi masih akan berlanjut sepanjang tahun ini.
“Kenaikan harga TBS dan CPO yang tinggi ini terefleksi pada performa nilai penjualan Nusantara Sawit Sejahtera yang meningkat selama periode 2021. Pada tahun ini, kami memiliki target pertumbuhan sekitar 45% year on year,” jelasnya.
Dia mengatakan, perubahan kebijakan CPO juga tidak berpengaruh terhadap rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) karena perusahaan telah memperhitungan semua aspek, termasuk setiap perhitungan terhadap rencana bisnis yang telah ditetapkan. “NSS percaya bahwa dengan terlaksananya IPO ini, maka setiap rencana bisnis akan dapat dieksekusi dengan baik," kata dia.
Dengan dana IPO yang diperoleh, NSS berencana menyelesaikan pabrik baru dan memiliki luas lahan seluas sekitar 43.000 hektare, serta melakukan penanaman baru.
Berdasarkan data Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), dari survei di 11 provinsi dan 31 kabupaten untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian petani, ditemukan bahwa harga CPO serta TBS petani relatif tinggi.
Dia menambahkan, seiring peningkatan harga TBS dan CPO, NSS juga akan melakukan penanaman baru pada lahan-lahan yang sudah siap untuk ditanam, serta terus meningkatkan kapasitas produksi sehingga dapat menunjang volume penjualan di tahun ini.
NSS, paparnya, akan mengoptimalkan produktivitas tanaman dengan terus melakukan riset yang sudah terjadwal setiap tahun terhadap kesehatan tanah dan daun. Melalui langkah ini, perusahaan meyakini angka Oil Extraction Rate (OER) CPO akan ikut naik.
Hal ini dapat meningkatkan produksi dan volume penjualan. Selain itu, Nusantara Sawit juga akan mendukung kesejahteraan petani perkebunan rakyat di sekitar perkebunan dengan melakukan kemitraan.
“Selain itu NSS juga terus mengoptimalkan sistem distribusi CPO menggunakan teknik penyaluran melalui direct piping yang terhubung langsung ke terminal khusus NSS, sehingga dapat mengurangi biaya distribusi dan meningkatkan margin,” tutup Robiyanto.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com