Jakarta, Beritasatu.com - Pertumbuhan kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dinilai tidak sensitif terhadap krisis pandemi Covid-19. Adapun per kuartal I-2022, kredit tumbuh 7,4% secara year on year (yoy) tembus Rp 1.027 triliun.
Hal itu disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso pada acara halal bihalal bersama pemimpin eedaksi di Jakarta, Jumat (13/5). Dia mengungkapkan, komitmen BRI menyelamatkan UMKM pandemi Covid-19 terjadi pada awal tahun 2020 dan tetap menyalurkan kredit membuat bisnis tetap tumbuh baik.
"Loan growth BRI itu tidak sensitif terhadap krisis. Kenapa? Karena BRI sewaktu awal pandemi itu ketika semua ambruk, kita keluar duluan dan mengatakan bahwa BRI harus fokus kepada penyelamatan UMKM," beber Sunarso.
Per kuartal I-2022, BRI membukukan kredit tumbuh 7,4% menjadi Rp 1.027 triliun. Didukung dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 1.126 triliun atau tumbuh 7,4%. Adapun total aset mencapai Rp 1.650 triliun atau naik 9%.
Dia mengatakan, BRI harus tetap menumbuhkan kredit saat pandemi tengah berlangsung dengan dukungan berbagai stimulus dari pemerintah. Alhasil, bisnis kredit BRI mampu tetap tumbuh di atas rata-rata pasar.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Investor Daily