Yogyakarta, Beritasatu.com– Group of Twenty (G-20) Empower Presidensi Indonesia 2022 mendorong jumlah kepemimpinan perempuan di sektor swasta dan pemerintah lebih besar. Agenda tersebut dinilai stakeholder bukan hal yang sulit apalagi di masa kini.
Co-Chair of W20 Indonesia 2022 dan advokat G-20 Empower Dian Siswarini mengatakan, pemberdayaan perempuan bukan hanya soal akses atau privilege, tetapi mempunyai dampak bisnis positif yang bisa nampak dari return of investment (ROI) alias nyata.
“Dari berbagai macam penelitian bahwa jika organisasi punya representasi perempuan banyak, biasanya secara return lebih baik. Jadi, kita bukan ingin punya lebih banyak perempuan, tapi supaya kemakmuran perempuan itu meningkat,” ujarnya di sela-sela Plenary Meeting ke-2 G20 Empower dengan tema "Rebuilding Women's Productivity Post Pandemic" di Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
Dian yang menjabat sebagai President Director & CEO PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengatakan, saat ini jumlah perempuan di level manajerial yang terdiri dari supervisor, group head, hingga tingkat direktur perusahaan besutannya itu telah mencapai 30%. Sementara secara porsi, total dari karyawan sudah mencapai 40%. “Kami sendiri punya enam direktur di mana dua dari enam adalah perempuan,” sebutnya.
Perempuan, sambungnya memiliki begitu banyak nilai plus dalam bekerja. Misalnya, saat merekrut karyawan untuk posisi project manager, Dian lebih mengutamakan perempuan. Berdasarkan pengalamannya, perempuan akan lebih detail saat harus menangani proyek yang sarat ketelitian. “Kita cari kandidat berdasarkan profil yang cocok, bukan hanya penuhi kuota. Perempuan lebih detailing. Kita berdasarkan pengalaman, sales untuk B2B, B2C lebih jago perempuan. Software developer perempuan juga bukan hanya kreatif tapi cermat,” ungkap Dian.
Pada acara yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, menargetkan pemimpin perempuan di BUMN harus tercapai sebesar 25% pada akhir 2023. Ia yakin target tersebut bisa tercapai bahkan mungkin bisa lebih cepat.
"Komitmen kami di BUMN tercermin dari beberapa affirmative action, salah satunya dengan membuat target 15% kepemimpinan perempuan di BUMN pada tahun 2021 lalu. Alhamdulillah target ini sudah tercapai. Kedepannya kami meningkatkan target 25% kepemimpinan perempuan pada tahun 2023," kata Erick.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Investor Daily