Jakarta, Beritasatu.com – Sebagai langkah menuju model ekonomi yang lebih berkelanjutan, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen menegaskan pentingnya mengintegrasikan aspek environment, social and government (ESG) atau yang sering disebut dengan lingkungan, sosial dan tata kelola (LST) dalam seluruh aktivitas bisnis perusahaan, serta mengumpulkan data-data yang relevan untuk membangun bisnis yang bertahan di masa depan.
Menurutnya, ESG menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan. ESG juga menjadi tantangan bagi penciptaan prinsip keuangan berkelanjutan. “Rencana aksi ini harus segera secara bersama-sama, tidak hanya pemerintah saja, tetapi juga harus didukung oleh para pelaku sektor jasa keuangan dan seluruh industri yang ada di Indonesia,” kata Hoesen dalam IICD CG Virtual Conference dengan tema, “Sustainability Governance for Long – Term Value Creation”, Kamis (19/5/2022).
Hoesen menyampaikan, OJK juga terus berkomitmen dalam meningkatkan pelaksanaan prinsip keuangan berkelanjutan dengan menerbitkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan. OJK pada 2017 telah menerbitkan Peraturan OJK No 51 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.
“Dalam POJK 51 tahun 2017 atau SE OJK nomor 16 tahun 2021, usaha diwajibkan untuk menginformasikan mengenai tata kelola dan strategi berkelanjutan, termasuk pemahaman risiko seperti perubahan iklim dan mitigasinya, serta kewajiban menginformasikan kinerja berkelanjutannya dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal ini juga telah sesuai dengan beberapa standar internasional,” kata Hoesen.
Dalam mendukung good corporate governance (GCG) di Indonesia, Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) bersama dengan OJK, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) serta beberapa institusi pegiat GCG juga menerbitkan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia serta Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Tujuannya untuk meningkatkan praktek-praktek tata kelola emiten dan perusahaan publik agar dapat bersaing di kawasan ASEAN.
Sebagai informasi, saat ini di Indoensia sudah ada empat index yang berorientasi pada penguatan ESG, yaitu Indeks Sri Kehati, Indeks IDX ESG Leaders, Indeks WESG Sector Leaders IDX Kehati, dan Indeks ESG Quality 45 IDX Kehati.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com