Jakarta, Beritasatu.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, digitalisasi merupakan cara efektif dan efisien untuk membangkitan pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah) untuk menjadi pemain nasional hingga global dan mengakselerasi inklusi keuangan.
Menurut Perry Warjiyo, UMKM di seluruh Indonesia akan terus didorong untuk terintegrasi dalam ekonomi keuangan digital. Pasalnya, tren UMKM tersambung sistem pembayaran digital juga terus meningkat, karena 17,2 juta merchant sudah tersambung dengan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard).
"Bank Indonesia akan terus melakukan digitalisasi sistem pembayaran agar proses transaksi UMKM dapat secara cepat melalui sistem pembayaran.Sebanyak 17,2 juta merchant tersambung platform digital dan 90 persen dari 17,2 juta itu UMKM," kata Perry Warjiyo, di Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Selain akselerasi QRIS yang makin baik, Perry menjelaskan peserta BI fast juga terus bertambah saat ini mencapai 52 bank dan penyelenggara sudah ikut didalamnya.
Sebagaimana diketahui, BI fast merupakan sistem pembayaran ritel nasional yang menggantikan sistem kliring nasional Bank Indonesia (SKNBI).
Layanan BI fast beroperasi tanpa henti, berlangsung seketika atau real time, mudah, aman dan murah. Adapun biaya transfer melalui layanan ini sebesar Rp 2.500 jauh lebih murah dari sistem sebelumnya sebesar Rp 6.500.
"BI Fast akan memfasilitasi percepatan transaksi ekonomi nasional, termasuk UMKM. Mari dukung BI Fast untuk lebih cepat pembayaran UMKM, dari pembeli hingga penjual tidak harus menunggu berhari-hari dan cashflow akan meningkat, itu kebangkitan UMKM," tegasnya.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Investor Daily