Jakarta, Beritasatu.com - PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) baru saja melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham telah menyetujui laporan tahunan untuk tahun buku 2021 dan pengesahan laporan keuangan konsolidasi (audited) untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021, serta menyetujui pembagian dividen.
Di 2021 sendiri, Teladan Prima Agro mencatatkan laba bersih Rp 531,2 miliar, meningkat 128,6% dibandingkan 2020 yang sebesar Rp 232,4 miliar.
"RUPST menyetujui adanya pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 79,8 miliar dari hasil laba bersih perseroan tahun 2021,” kata Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk Wishnu Wardhana dalam konferensi pers usai RUPST, Jumat (27/5/2022).
RUPST juga menyetujui pengunduran diri Mirza Adityaswara sebagai Komisaris Independen Perseroan dan mengangkat Iwa Kartiwa Hudaya sebagai Komisaris Independen yang baru.
Wishnu menambahkan, TLDN akan berupaya meningkatan kinerja perusahaan melalui beberapa hal yang sedang direalisasikan saat ini. Pertama, meningkatkan kapasitas pabrik kelapa sawit menjadi 335 ton TBS/jam, dari kapasitas sebelumnya 310 ton TBS/jam.
Kedua, perseroan sedang dalam proses pengembangan dan pembangunan pabrik biogas plant sebagai bagian dari efisiensi energi serta proses berkelanjutan. Selain itu, perseroan melakukan investasi pabrik palm kernel oil (PKO) yang akan menambah value added revenue.
"TLDN juga akan terus melakukan peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui penggunaan teknologi remote sensing, data analytical produksi, dan biaya yang terintegrasi secara komprehensif. Di dalam proses berkelanjutan, Teladan Agro Prima mengembangkan TLDN Green Metrics (TGM) dashboard yang terdiri 40 data sets, dan mencakup lebih dari 1,5 juta sustainability data points yang terus berkembang," paparnya.
Dengan TGM, lanjut Wishnu, Teladan Prima Agro dapat memonitoring, mencegah, dan melakukan continuous improvement yang pada akhirnya bisa menyeimbangkan nilai keberlanjutan dan nilai ekonomi,” jelas Wishnu.
Wishnu juga menyampaikan, terdapat lima kunci untuk menghadapi tantangan industri perkebunan kelapa sawit ke depan, antara lain penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi struktur biaya produksi, menjaga mata rantai logistik, kapital alokasi yang efektif, serta manajemen yang berpengalaman.
Sebagai informasi, sejak tahun 2004 hingga saat ini, Teladan Prima Agro telah mengelola 13 perkebunan kelapa sawit secara kolektif di provinsi Kalimantan Timur dengan total luas 60.500 hektare (Ha) area tertanam, serta mengoperasikan enam pabrik kelapa sawit.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com