Jakarta, Beritasatu.com - Sebagai rangkaian side event B-20 Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sebagai penyelenggara Presidensi B-20 Indonesia menggelar forum diskusi virtual terkait masa depan pendidikan dan pekerjaan di era digitalisasi, Jumat (27/5/2022).
Diskusi mengundang sejumlah institusi dan organisasi untuk ikut memberikan sumbangan pemikiran bagaimana membangunpeta jalan dunia pendidikan dan pekerjaan di era transisi digital.
Acara dihadiri HRH GKR. Mangkubumi (Putri Mahkota Keraton Yogyakarta) untuk memberikan sambutan, serta WKU Kadin Indonesia Bidang HI Bernandino Vega Jr, Ketua APTISI Budi Jatmiko dan Ketua B-20 Future of Work and Education Task Force sekaligus President Director PT Astra Otoparts Tbk dan Direktur PT. Astra International Tbk Hamdhani D. Salim. Hadir juga sebagai panelis, Andreas Beyer (Educatius Group) dan Matt Neeb (Boston-Gotheberg), Hendri Saparini (Senior Economist Core Indonesia) dan Jo Anne Chuck (Guru Besar WSU Australia).
Diskusi virtual dilatarbelakangi isu yang menjadi perhatian B-20 melalui Future of Work and Education Task Force, terkait digitalisasi yang telah mendorong percepatan pemanfaatan teknologi di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. B-20 Indonesia Future of Work and Education Task Force memiliki fokus kerja untuk memberikan rekomendasi kebijakan bagi negara-negara G-20, untuk mendorong kemampuan lembaga pendidikan dan sektor bisnis dalam berkolaborasi agar mampu beradaptasi dengan metode baru dunia pendidikan berbasis teknologi digital.
Pandemi yang telah berlangsung sejak 2 tahun lalu, semakin mempercepat perubahan sistem pendidikan global. Pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi menjadi kian lumrah di tengah restriksi dan pembatasan pergerakan manusia sebagai dampak pandemi Covid-19. Namun tak bisa dipungkiri akselerasi penggunaan teknologi digital masih belum maksimal. Pemerataan pemanfaatan teknologi masih menjadi masalah global yang mengemuka antara negara maju dan berkembang. Di antaranya terkait masalah ketidaksiapan infrastruktur, keterbatasan sarana prasarana belajar yang berbasis teknologi digital, hingga isu literasi di sektor pendidikan yang perlu diakselerasi. Percepatan disrupsi akibat digitalisasi dan otomatisasi akan mengubah pola pendidikan serta pola kerja masa depan. Hal tersebut menjadi fokus pengembangan isu policy paper recommendation dari gugus B-20 Future of Work and Education Task Force.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: PR