Jakarta, Beritasatu.com - Realisasi pendapatan negara pada 2021 sudah melampaui kondisi sebelum pandemi Covid-19. Bahkan realisasi di atas 100% merupakan pencapaian pertama kali sejak 12 tahun terakhir.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan Pertanggung Jawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun 2021 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Sri Mulyani memaparkan, dalam Laporan realisasi APBN 2021 dijelaskan bahwa realisasi pendapatan negara mencapai Rp 2.011,3 triliun yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.547,8 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 458.5 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp 5,0 triliun.
Realisasi pendapatan negara tersebut melampaui target yang ditetapkan dalam APBN tahun 2021, yaitu 115,35% atau tumbuh 22,06% dibandingkan realisasi tahun 2020. Sedangkan realisasi penerimaan perpajakan tahun 2021 yang mencapai Rp 1.547,8 triliun adalah 107,15% dari target APBN 2021, dan telah kembali pada level prapandemi pada tahun 2019 yaitu Rp 1.546,1 triliun.
"Realisasi pendapatan negara tersebut melampaui target yang ditetapkan dalam APBN tahun 2021, yaitu 115,35% atau mengalami pertumbuhan 22,06% dibandingkan realisasi tahun 2020. Ini adalah pencapaian di atas 100% pertama kali sejak 12 tahun terakhir," kata Sri Mulyani.
Sementara itu untuk realisasi belanja negara mencapai Rp 2.786,4 triliun atau 101,32% dari APBN 2021. Realisasi belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.000,7 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 785,7 triliun.
"Berdasarkan realisasi pendapatan negara dan realisasi belanja negara, terdapat defisit anggaran sebesar Rp 775,06 triliun. Realisasi defisit anggaran Tahun 2021 masih terkendali pada level 4,57% terhadap PDB. Angka defisit ini lebih rendah dari target APBN sebesar 5,70%," papar Sri Mulyani.
Dengan defisit yang lebih rendah, sebagai akibat membaiknya pendapatan negara dan optimalisasi pembiayaan anggaran, terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tahun 2021 sebesar Rp 96,6 triliun. "SiLPA tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kewajiban pemerintah yang tertunda, agar kesinambungan fiskal APBN ke depan semakin baik dalam mendukung konsolidasi fiskal pada tahun 2023," kata Sri Mulyani.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com