Jakarta, Beritasatu.com - PT BNI Sekuritas memperkirakan pada 2022 potensi penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp 120 triliun atau lebih tinggi 14,7% dari tahun 2021 sebesar Rp 104,6 triliun. Sejalan dengan itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun 2022 diperkirakan level 7.600.
Analis Fixed Income BNI Sekuritas Amir menjelaskan, potensi penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini masih cukup atraktif dan besar. Terlebih adanya jatuh tempo obligasi korporasi sejumlah Rp 137 triliun. “Meski demikian, jumlah obligasi korporasi ini bisa dibilang cukup konservatif dengan mempertibangkan situasinya yang cukup volatile. Di sisi lain emiten yang memiliki rating AAA dan fundamental baik masih belum membutuhkan belanja modal besar pada tahun ini, sehingga suplai obligasi korporasi agak terbatas,” jelasnya kepada Investor Daily, Kamis (30/6/22).
Pada kesempatan yang sama, analis fundamental BNI Sekuritas Maxi L mengatakan, IHSG pada akhir tahun diperkirakan berada di level 7.300 hingga 7.600. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dari tahun lalu dan Covid-19 sudah dapat dikendalikan.
"Meski kondisi global tengah dihantui ancaman inflasi dan potensi resesi, tetapi hal itu tidak berdampak signifikan bagi pasar modal Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan, inflasi Indonesia diproyeksikan berada pada rentang 3,42% sampai 3,95% tahun 2022. Syaratnya, pemerintah tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tarif dasar listrik.
Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terus berlanjut dan diproyeksikan pada kisaran 4,8% dan 5,1% di 2022. "Pertumbuhan perekonomian juga akan ditopang oleh kinerja emiten yang sejauh ini mayoritas positif. Ini juga akan terus menjaga perekonomian tertahan dari inflasi," kata dia.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Investor Daily