Jakarta, Beritasatu.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,3% ke 6.933,4 pada awal perdagangan hari ini, Jumat (1/7/2022).
Wall Street menutup Q-2 2022 lebih rendah. PCE Deflator Inti AS Mei naik +0,3% MoM dan +4,7% YoY; meskipun di bawah ekspektasi pasar (+0,4% MoM; +4,8% YoY), tetapi masih relatif tinggi dari bulan sebelumnya +0,3% MoM dan +4,9% YoY. Hasil PCE tetap tinggi, memperkuat sikap Hawkish Fed yang agresif di bulan Juli, yang diproyeksikan akan menaikkan lagi suku bunga AS atau FFR 75 bps menjadi 2,25%-2,50%. Nasdaq memimpin penurunan Wall Street, jatuh lebih dari 1%, menutup periode 2Q22. Data lain menunjukkan pengeluaran pribadi di bulan Mei hanya tumbuh +0,2% (versus April +0,6%), atau konsumsi tertahan karena pendapatan pribadi datar +0,5% pada periode yang sama.
IHSG sempat tertekan ke level psikologis 6.900, sebelum akhirnya ditutup di level 6.911. Apresiasi USD terjadi setelah pidato Jerome Powell mengatakan bahwa peningkatan agresif FFR pada bulan Juli diperlukan untuk menekan lonjakan inflasi. Sementara itu, dari sisi domestik, rupiah terdepresiasi seiring para pelaku pasar menunggu rilis data inflasi Juni yang diproyeksikan naik sebesar +0.45% MoM (+4.19% YoY), sejalan dengan kenaikan harga beberapa bahan makanan dan konsumsi domestik, serta harga emas dunia. Proyeksi tersebut menyentuh batas atas target inflasi tahunan BI sebesar 2%-4,2%. Mulai periode 3Q22, NHKSI memproyeksikan IHSG akan bergerak ke atas (technical rebound) di kisaran 6.900-7.080.
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 0,39% ke kisaran 454,1, indeks LQ45 naik 0,37% ke kisaran 995,6, JII naik 0,54% ke 577,7.
Nikkei 225 Tokyo turun 0,79%, indeks komposit Shanghai turun 0,45%, S&P/ASX 200 Australia naik 0,36%, Kospi turun 0,61%, Straits Times Singapura naik 0,06%.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com