Jakarta, Beritasatu.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,63% ke 6.751,5 pada awal perdagangan hari ini, Senin (4/7/2022).
Aktivitas manufaktur melambat, memberikan ruang Fed untuk menjadi dovish pada bulan September. Data menunjukkan Manufaktur ISM Juni AS turun ke 53,0 (versus Mei 56,1). Penurunan permintaan dalam menghadapi inflasi yang tinggi juga terlihat pada ISM New Orders and Price Paid yang turun menjadi 49,2 (versus Mei 55,1) dan 78,5 (versus Mei 82,2). ISM menunjukkan ekonomi sedang mendingin, dan melihat inflasi telah melewati puncaknya, memungkinkan Fed untuk memulai kebijakan yang lebih jinak setelah kenaikan FFR 75 bps Juli. Selain data manufaktur, investor mulai mengantisipasi laporan kinerja kuartalan dan tingkat pengangguran. Sementara itu, Wall Street menguat pada hari Jumat, menjelang libur panjang akhir pekan memperingati Hari Kemerdekaan.
Selain pembayaran utang berdenominasi USD dan peningkatan impor bahan baku, tidak adanya penerbitan Global Bond Juni berdasarkan data DJPPR, berpeluang kembali menekan belanja modal, setelah membukukan US$ 135,6 miliar pada tahun lalu. Penutupan Wall Street pada hari Senin menjadi sentimen yang membebani, dan NHKSI Research memproyeksikan IHSG akan bergerak ke atas (rebound) di kisaran 6.700-6.960.
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 0,5% ke kisaran 444,4, indeks LQ45 turun 0,68% ke kisaran 967,7, JII turun 0,1% ke 563,8.
Nikkei 225 Tokyo naik 0,66%, indeks komposit Shanghai datar, Hang Seng turun 0,77%, S&P/ASX 200 naik 1,3%, Kospi Korsel turun 0,13%, Straits Times Singapura naik 0,58%.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com