Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengungkapkan, per 4 Juli 2022 pukul 08.00 Wib, Dana Desa telah tersalur ke rekening kas desa sebesar Rp 32,141 triliun atau 47,77% dari pagu Rp 68 triliun. Angka ini meningkat 20% dari penyaluran pada waktu yang sama tahun lalu yng sebesar Rp 26,714 triliun.
"Dana Desa telah dicairkan ke 72.144 desa atau 96%, naik 4% dari penyaluran 1 Juli 2021 yang saat itu ada pada posisi 68.101 desa," ungkap Abdul Halim dalam konferensi pers secara daring, Senin (4/7/2022).
Untuk penggunaan, antara lain digunakan untuk bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa sebesar Rp 8,69 triliun kepada 6.382.618 keluarga penerima manfaat (KPM).
Selanjutnya untuk program padat karya tunai desa (PKTD) sebesar Rp 994,08 miliar, menyerap tenaga kerja hingga 560.497 warga desa. Untuk desa aman Covid-19 sebesar Rp 2,79 triliun, ketahanan pangan Rp 5,46 triliun, dan kegiatan prioritas desa lainnya Rp 12,92 triliun.
Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini menambahkan, BLT Dana Desa juga memberikan porsi sangat tinggi agar perempuan kepala keluarga (Pekka) mendapat bantuan sosial.
Proporsi Pekka tidak pernah kurang dari 30% KPM, bahkan rata-rata proporsi penerima bantuan di empat provinsi melebihi 50%. Di samping itu, PKTD juga secara khusus harus memberdayakan Pekka.
Misalnya saja di 2020, jumlah Pekka penerima BLT Dana Desa mencapai 2,41 juta, sementara kelompok lain 5,6 juta. Kemudian di 2021, Pekka penerima bantuan sebanyak 2,39 juta, dan kelompok lain 3,61 juta. Selanjutnya di 2022, Pekka penerima BLT Dana Desa 2,85 juta sedangkan kelompok lain 3,52 juta.
"Ketika total penerima BLT Dana Desa turun, jumlah Pekka secara absolut menurun lebih kecil ketimbang kepala keluarga laki-laki. Ketika total penerima BLT Dana Desa naik, jumlah Pekka secara absolut meningkat lebih banyak," kata Gus Halim.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com