ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Airlangga: UMKM Berkontribusi Besar pada Ekonomi Nasional

Penulis: Fana F Suparman | Editor: FFS
Kamis, 11 Agustus 2022 | 00:11 WIB
Pekerja rumahan menyelesaikan pembuatan kue kering di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Februari 2022.
Pekerja rumahan menyelesaikan pembuatan kue kering di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Februari 2022. (BeritaSatu Photo/Joanito De Saojoao)

Jakarta, Beritasatu.com - Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peran penting bagi perekonomian nasional. Pada periode krisis dan pandemi Covid-19 misalnya, sektor UMKM terbukti mampu bertahan dan bangkit untuk ikut dalam pemulihan ekonomi nasional.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, UMKM berkontribusi besar terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 96,9 persen tenaga kerja. Sektor UMKM sempat turun tajam pada triwulan II tahun 2022, tetapi langsung bangkit pada triwulan berikutnya.

"Oleh karena itu pemerintah mendorong program khusus pemulihan ekonomi nasional (PEN)," kata Airlangga dalam webinar "Kontribusi UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Nasional-Kolaborasi Multipihak dalam Pemberdayaan UMKM" yang digelar akhir pekan lalu.

ADVERTISEMENT

Webinar ini digelar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) yang bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melalui payung program Sampoerna untuk Indonesia.

Airlangga menyatakan, melalui PEN, pemerintah menghadirkan berbagai bentuk dukungan untuk UMKM yang terdampak Covid-19. Pemerintah telah merealisasikan program PEN untuk UMKM sebesar Rp 121,20 triliun pada 2020 dan mengalokasikan Rp 95,11 pada 2021 dengan realisasi sebesar Rp 63,19 triliun per akhir 2021.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga Ketua Umum Kagama mengatakan terdapat tiga tantangan yang dihadapi UMKM. Pertama, product knowledge. UMKM meyakini produknya bagus, sementara konsumen mungkin berpendapat berbeda.

Kedua, akses permodalan. Kehadiran sejumlah program bantuan akses pembiayaan dari pemerintah perlu terus disosialisasikan dan didorong lewat pendampingan.

Ketiga, meningkatkan pendampingan khususnya untuk akses pasar atau marketing. Pemerintah juga dapat menjadi off taker atau menjadi pembeli dengan catatan produk UMKM masuk dalam e-katalog lokal.

"UMKM kita kurasi libatkan Bank Indonesia, OJK, BUMN, BUMD, Swasta agar masuk e-Katalog. Tapi ingat harus kontinu, ini kalau tidak ada pendampingan mereka lupa. Satu kotak uang untuk hasil jualan, bayar utang dari situ, sekolahkan anak dari situ, pembukuannya kurang," kata Ganjar.

Bagikan

BERITA TERKAIT

Airlangga: Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Kunci Turunkan Emisi Karbon

Airlangga: Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Kunci Turunkan Emisi Karbon

OTOTEKNO
HSBC Kucurkan Pinjaman Rp 150 Miliar ke UMKM Perempuan Indonesia

HSBC Kucurkan Pinjaman Rp 150 Miliar ke UMKM Perempuan Indonesia

EKONOMI
Tingkatkan Daya Saing Global, Telkom Dukung Sertifikasi Halal 497 UMKM Binaan 

Tingkatkan Daya Saing Global, Telkom Dukung Sertifikasi Halal 497 UMKM Binaan 

EKONOMI
Perundingan IEU CEPA Ditargetkan Rampung Paling Lambat Awal 2024 

Perundingan IEU CEPA Ditargetkan Rampung Paling Lambat Awal 2024 

EKONOMI
Dorong Kesejahteraan Petani dan UMKM, BNI Usung Program Jejak Kopi Katulistiwa

Dorong Kesejahteraan Petani dan UMKM, BNI Usung Program Jejak Kopi Katulistiwa

EKONOMI
Sasar Pasar Korea Selatan dan Jepang, BNI dan BI Kembangkan Xpora

Sasar Pasar Korea Selatan dan Jepang, BNI dan BI Kembangkan Xpora

EKONOMI

BERITA TERKINI

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT