Airlangga: UMKM Berkontribusi Besar pada Ekonomi Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peran penting bagi perekonomian nasional. Pada periode krisis dan pandemi Covid-19 misalnya, sektor UMKM terbukti mampu bertahan dan bangkit untuk ikut dalam pemulihan ekonomi nasional.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, UMKM berkontribusi besar terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 96,9 persen tenaga kerja. Sektor UMKM sempat turun tajam pada triwulan II tahun 2022, tetapi langsung bangkit pada triwulan berikutnya.
"Oleh karena itu pemerintah mendorong program khusus pemulihan ekonomi nasional (PEN)," kata Airlangga dalam webinar "Kontribusi UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Nasional-Kolaborasi Multipihak dalam Pemberdayaan UMKM" yang digelar akhir pekan lalu.
Webinar ini digelar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) yang bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melalui payung program Sampoerna untuk Indonesia.
Airlangga menyatakan, melalui PEN, pemerintah menghadirkan berbagai bentuk dukungan untuk UMKM yang terdampak Covid-19. Pemerintah telah merealisasikan program PEN untuk UMKM sebesar Rp 121,20 triliun pada 2020 dan mengalokasikan Rp 95,11 pada 2021 dengan realisasi sebesar Rp 63,19 triliun per akhir 2021.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga Ketua Umum Kagama mengatakan terdapat tiga tantangan yang dihadapi UMKM. Pertama, product knowledge. UMKM meyakini produknya bagus, sementara konsumen mungkin berpendapat berbeda.
Kedua, akses permodalan. Kehadiran sejumlah program bantuan akses pembiayaan dari pemerintah perlu terus disosialisasikan dan didorong lewat pendampingan.
Ketiga, meningkatkan pendampingan khususnya untuk akses pasar atau marketing. Pemerintah juga dapat menjadi off taker atau menjadi pembeli dengan catatan produk UMKM masuk dalam e-katalog lokal.
"UMKM kita kurasi libatkan Bank Indonesia, OJK, BUMN, BUMD, Swasta agar masuk e-Katalog. Tapi ingat harus kontinu, ini kalau tidak ada pendampingan mereka lupa. Satu kotak uang untuk hasil jualan, bayar utang dari situ, sekolahkan anak dari situ, pembukuannya kurang," kata Ganjar.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Benarkah Napoleon Menembakkan Meriam ke Piramida Mesir? Fakta Sejarah Film Napoleon

Ahli Gizi Masyarakat: Program Penanganan Stunting di Indonesia Sudah Baik

Ahli Gizi Masyarakat Sebut Penderita Stunting di Indonesia Mencapai 21,6 Persen

Serangan Balik Warganet Indonesia di Medsos Bikin Tentara Israel Terganggu

Sri Mulyani Minta Maaf saat Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi

6 Pola Hidup Vegan yang Bisa Bantu Hindari Sedot Lemak, Ini Caranya

ASN DKI yang Ingin Mendapat Promosi Bisa Kerja di IKN

Panduan Praktis Membuat Puisi yang Menginspirasi

Gus Miftah Ajak Gibran Serap Aspirasi Kiai dan Santri di Pesantren

Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo-Gibran untuk Jadikan Bangsa Kuat

Orang Tua dan Anak-anak Jadi Korban, Israel Arogan dan Tak Paham Aturan Perang

Menkes Tegaskan Wabah Pneumonia di Tiongkok Bukan Virus Baru seperti Covid-19

26 Orang Diperiksa Kasus Aiman Sebut Oknum Aparat Tak Netral di Pemilu 2024

Pengurus Masjid di Jakut Buka Posko Relawan ke Palestina, 1.000 Orang Sudah Ambil Formulir

MarkPlus Conference ke-18 Digelar 6-7 Desember, Angkat Tema "Unstoppable Future"
1
5
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo