ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

OJK: Perlu Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keamanan Digital Perbankan

Penulis: Herman | Editor: FMB
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 13:57 WIB
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank BNI Rayendra Minarsa Goenawan dalam workshop “Literasi Keamanan Digital Perbankan, Peduli Lindungi Data Pribadi” yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Bank Negara Indonesia (BNI), 19 Agustus 2022.
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank BNI Rayendra Minarsa Goenawan dalam workshop “Literasi Keamanan Digital Perbankan, Peduli Lindungi Data Pribadi” yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Bank Negara Indonesia (BNI), 19 Agustus 2022. (Beritasatu.com / Herman)

Jakarta, Beritasatu.com - Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Horas V.M. Tarihoran menyampaikan, untuk meningkatkan literasi keamanan digital perbankan, OJK tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan sektor jasa keuangan seperti perbankan dan juga dengan media.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada tahun 2019 menunjukkan, indeks inklusi keuangan mencapai 76,9%, sementara indeks literasi keuangan baru mencapai 38,03%. Masih rendahnya indeks literasi keuangan ini membuat masyarakat kita rentan menjadi korban kejahatan siber.

"Di dunia keuangan kita, banyak yang tidak sadar dengan keamanan siber. Indeks literasi keuangan kita di 2019 baru 38,03%," kata Horas V.M. Tarihoran dalam workshop "Literasi Keamanan Digital Perbankan, Peduli Lindungi Data Pribadi" yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Bank Negara Indonesia (BNI), Jumat (19/8/2022).

ADVERTISEMENT

Karenanya, peningkatan literasi keuangan melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi hal yang penting. Apalagi diakui Horas, peningkatan literasi keuangan juga menghadapi sejumlah tantangan seperti kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan, akses internet yang belum merata di seluruh Indonesia, terdapat gap indeks literasi keuangan di wilayah pedesaan dan perkotaan, tingkat pendidikan dan perekonomian masing-masing wilayah di Indonesia berbeda, serta masih ada 21 provinsi yang indeks literasinya di bawah indeks literasi nasional.

Upaya peningkatan literasi keamanan digital perbankan salah satunya sudah dilakukan oleh Bank Negara Indonesia (BNI). Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank BNI Rayendra Minarsa Goenawan mengatakan, pihaknya telah bersinergi dengan regulator baik OJK maupun Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan literasi digital dan juga literasi keuangan masyarakat, sehingga tidak menjadi korban kejahatan siber di era keuangan digital.

Bagikan

BERITA TERKAIT

Investor Daily Borong 4 Penghargaan OJK Apresiasi Media Massa 2023

Investor Daily Borong 4 Penghargaan OJK Apresiasi Media Massa 2023

NASIONAL
Hingga November Rp 226 Triliun, OJK Prediksi Penggalangan Dana di Pasar Modal 2023 Merosot 

Hingga November Rp 226 Triliun, OJK Prediksi Penggalangan Dana di Pasar Modal 2023 Merosot 

EKONOMI
OJK: Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 29,45 Miliar Sejak Diluncurkan

OJK: Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 29,45 Miliar Sejak Diluncurkan

EKONOMI
BEI: Pilpres 2024 yang Kondusif Akan Sudahi Ketidakpastian

BEI: Pilpres 2024 yang Kondusif Akan Sudahi Ketidakpastian

EKONOMI
OJK Turunkan Bunga Pinjol Jadi 0,1-0,3 Persen dari 0,4 Persen, Ini Aturan Lengkapnya 

OJK Turunkan Bunga Pinjol Jadi 0,1-0,3 Persen dari 0,4 Persen, Ini Aturan Lengkapnya 

EKONOMI
Direstui Regulator Pasar Keuangan UE, KPEI Bisa Berikan Layanan Kliring di Bursa Eropa

Direstui Regulator Pasar Keuangan UE, KPEI Bisa Berikan Layanan Kliring di Bursa Eropa

EKONOMI

BERITA TERKINI

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT