ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Penyesuaian Harga BBM Momentum Terbaik Maksimalkan EBT

Penulis: Hendro Dahlan Situmorang | Editor: FER
Sabtu, 3 September 2022 | 16:48 WIB
Pengendara kendaraan bermotor antre membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite di SPBU Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Rabu malam, 31 Agustus 2022. Sejumlah SPBU diserbu pembeli terkat kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.
Pengendara kendaraan bermotor antre membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite di SPBU Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Rabu malam, 31 Agustus 2022. Sejumlah SPBU diserbu pembeli terkat kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar. (BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal / Mohammad Defrizal)

Jakarta, Beritasatu.com - Harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar resmi naik. Demikian disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

"Pertalite dari Rp 7.650 jadi Rp 10.000. Solar subsidi dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800. Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500," kata Arifin Tasrif.

Dengan demikian, Pertalite naik 30,7%, solar naik 32%, dan Pertamax nonsubsidi naik 16%. Harga baru ini berlaku 1 jam sejak diumumkan, atau mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

ADVERTISEMENT

Pengamat isu strategis, Prof Imron Cotan menyatakan, adanya penyesuaian harga BBM subsidi yang dilakukan pemerintah merupakan sebuah momentum terbaik untuk mengalihkan APBN dan memaksimalkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Terlebih, lanjut dia, saat ini pemerintah tengah fokus untuk lebih memanfaatkan dengan maksimal penggunaan EBT.

"Maka dari itu efisiensi akan APBN harus benar-benar dilakukan dengan sebaik mungkin. Salah satunya, dengan melakukan penyesuaian harga BBM subsidi dan difokuskan hanya untuk masyarakat yang membutuhkan saja," kata Prof Imron dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Prof Imron menjelaskan, selama ini terdapat sekitar 20% Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terkunci untuk pemberian subsidi.  "Kurang lebih 20% dari APBN kita itu terkunci untuk subsidi, dan itu tidak sehat karena yang selama ini terjadi tidak tepat sasaran," katanya.

Menurut Prof Imron, harus segera dilakukan penajaman subsidi agar APBN tidak tertekan. Jika hal tersebut tidak segera dilakukan oleh pemerintah, justru kecukupan anggaran akan habis di bulan September ini.

"Ini penajaman penggunaan subsidi sehingga APBN kita tidak tertekan, yang mana sekarang ada Rp 502 triliun, sudah disisihkan dan September ini akan habis. Kalau diteruskan di September, kita harus nambah lagi subsidi Rp 198 triliun," ungkapnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Duta Besar tersebut menambahkan, grafik harga minyak dunia sendiri terus mengalami peningkatan sejak 50 tahun terakhir. Di sisi lain, keberadaan akan energi berbahan fosil sangatlah terbatas.

Prof Imron menyatakan, pemerintah memiliki target supaya bisa melakukan 30% reduksi emisi karbon untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Sementara, hal tersebut akan sulit dicapai apabila APBN terus terkunci hanya untuk memberikan subsidi BBM.

"Oleh karena itu, momentum strategis ini harus dimanfaatkan untuk mengalihkan atau setidak-tidaknya membaurkannya dengan energi baru terbarukan," tuturnya.

Bagikan

BERITA TERKAIT

Menkeu: APBN Dukung Pertumbuhan Ekonomi 5% Selama 8 Kuartal

Menkeu: APBN Dukung Pertumbuhan Ekonomi 5% Selama 8 Kuartal

EKONOMI
Tingkatkan Pemahaman Keuangan Negara, Kemenkeu Gandeng Pegiat Literasi dan Gen Z

Tingkatkan Pemahaman Keuangan Negara, Kemenkeu Gandeng Pegiat Literasi dan Gen Z

EKONOMI
ASEAN Butuh Kapasitas 1.100 GW Energi Terbarukan Menuju Emisi Bersih

ASEAN Butuh Kapasitas 1.100 GW Energi Terbarukan Menuju Emisi Bersih

EKONOMI
Toyota Kembangkan Mirai Berbahan Bakar Hidrogen di Pabrik Indonesia

Toyota Kembangkan Mirai Berbahan Bakar Hidrogen di Pabrik Indonesia

OTOTEKNO
Sempat Disindir Jokowi, NIM Perbankan September Masih Tinggi Capai 4,85%

Sempat Disindir Jokowi, NIM Perbankan September Masih Tinggi Capai 4,85%

EKONOMI
Sri Mulyani Beberkan Kriteria Rumah yang Dapat Gratis PPN

Sri Mulyani Beberkan Kriteria Rumah yang Dapat Gratis PPN

EKONOMI

BERITA TERKINI

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT