Jakarta, Beritasatu.com - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memberikan apresiasi kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) atas keberhasilan ekspor tekstil 50 kontainer bernilai US$ 3,71 juta ke 20 negara, Kamis (15/9/2022).
Menurut Ketua Umum API Jemmy Kartiwa, keberhasilan ini membanggakan, karena industri tekstil dan produk tekstil (ITPT) Indonesia masih dalam tahap recovery dari dua tahun didera Pandemi Covid-19.
Pada kesempatan tersebut, Jemmy Kartiwa menyampaikan bahwa pemerintah perlu terus menerus perlu mendukung kebangkitan industri tekstil Indonesia yang saat ini menghidupi lebih dari 7,5 juta pekerja, termasuk di sektor-sektor IKM UKM.
Saat ini, iklim investasi ITPT mengalami empat tantangan besar yang harus dihadapi dunia usaha, yaitu: tantangan pertama tentang masalah krisis energi dan inflasi. Kebijakan pengurangan subsidi BBM dan krisis energi global akan menaikkan biaya produksi dan transportasi pengiriman produk TPT, Pelemahan daya beli masyarakat dan potensi kenaikan UMK 2023 yang sangat besar.
Tantangan kedua adalah perlindungan produk dalam negeri. Upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja yang bekerja di sektor TPT sangat diperlukan saat ini, mengingat bahwa industri TPT adalah salah satu sektor yang mampu menyerap 7,5 juta tenaga kerja, termasuk industri kecil menengah dari kalangan pendidikan rendah.
Tantangan ketiga adalah adanya rancangan perjanjian Indonesia dengan Bangladesh yang dikenal dengan PTA RI Bangladesh. Hal ini menjadi kekawatiran industri tekstil, mengingat rancangan perjanjian itu seperti menggelar karpet merah untuk masuknya produk tekstil Bangladesh berhadapan langsung dengan TPT Indonesia. Predatory pricing akan terjadi dan membuat industri kecil
menengah kita akan mengalami kebangkrutan.
Tantangan keempat adalah masalah peningkatan substitusi impordan penggunaan produk dalam negeri. Presiden Jokowi dengan tegas telah memberikan rambu-rambu strategis, memperkuat serapan produksi menjadikan industri TPT sebagai prioritas nasional. Namun saat ini terjadi banyak importasi produk TPT oleh importir non-produsen dan diperdagangkan melalui distribusi
konvensional dan e-commerce.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com