Dengan begitu, pengembangan SDM UKM Berbasis Kemitraan antara agregator dengan UKM ekspor tak hanya memberikan teori penunjang, tetapi juga diberi praktik langsung.
”Memang ada tahapannya, teori sekitar 30-40%. Kemudian kami ajak ke workshop langsung praktik, UKM mengamati, meniru, dan memodifikasi yang disebut ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), ditambah adanya success story dari para agregator yang juga sebagai pelaku UKM, untuk menyemangati mereka,” katanya.
Nantinya, dia mengharapkan para pelaku UKM dapat menjadi bagian dari rantai pasok agregator dan usaha besar berskala ekspor.
“Kegiatan ini merupakan wadah para pelaku UKM untuk berinteraksi dan saling mengenalkan usaha (company profile) masing-masing. Dengan membangun jaringan (networking), akan menjalin kolaborasi dan sinergi antar sesama pelaku UKM untuk menciptakan dan memproduksi produk-produk kreatif baru dengan kualitas ekspor,” ungkap dia.
Pemilik PT Homeware Internasional Indonesia Edmond Setiadarma mengaku sangat perhatian terhadap permasalahan UKM. Melalui perusahaannya, ia berkomitmen membantu para pelaku UMKM dalam melakukan ekspor.
“Tidak semua UMKM memiliki akses pasar ekspor dan kapasitas produksi yang besar, sehingga kami bantu mengumpulkan produk mereka supaya dapat memenuhi permintaan pembeli. Umumnya, pesanan dari luar negeri memiliki spesifikasi permintaan yang tinggi, kami lakukan standardisasi produk,” ujar Edmond.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: ANTARA