Jakarta, Beritasatu.com - Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengincar pendapatan usaha di semester II 2022 sebesar Rp 20 triliun.
"Dari sisi kinerja tentu kita menargetkan secara Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk mendapatkan pendapatan usaha di level Rp 20 triliun dari kondisi di semester I 2022 sekitar Rp 7 triliun," ucap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Wiwi Suprihatno, Selasa (20/9/2022).
Wiwi meyakini, target tersebut bakal memberikan dampak positif pada sisi bottom line atau laba sehingga dapat menekan kerugian yang dialami Waskita Karya saat ini.
Selain itu, lajutnya, dari sisi efsiensi biaya emiten berkode saham WSKT ini juga terus berupaya melakukan penghematan dari berbagai biaya yang dikeluarkan. Termasuk memperbaiki manajemen risiko baik di seluruh proyek maupun korporasi.
"Perbaikan-perbaikan itu menjadi perhatian bagi manajemen untuk bisa menjadikan Waskita Karya semakin sehat dan semakin bisa memberikan sustainability bisnis ke depan," ujarnya.
Sampai Agustus 2022, Waskita Karya tercatat telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 10,51 triliun atau mencapai 101% secara year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 10,42 triliun.
Perolehan NKB itu bersumber dari proyek pemerintah sebesar 72,63%, pengembangan bisnis anak usaha sebesar 12,03%, proyek swasta sebesar 11,49%, dan proyek BUMN sebesar 3,85%.
Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 65,08%, anak usaha sebesar 12,03%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 8,72%, proyek gedung sebesar 7,85%, EPC sebesar 4,68%, dan proyek sipil lainya sebesar 1,64%.
Beberapa proyek dengan kontribusi terbesar selama tiga bulan terakhir antara lain jalan tol IKN Segmen Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang sebesar Rp 990,21 miliar, Proyek Jalan Nasional Oecusse Timor Leste sebesar Rp322,89 miliar, Paket Pekerjaan Struktur Mining Area milik PT Amman Mineral, NTB sebesar Rp314,14 miliar, proyek Bendungan Temef, NTT tahap 4 sebesar Rp274,10 Miliar, dan RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta sebesar Rp252 miliar.
Baca selanjutnya
Terkait prolehan kontrak proyek IKN, Wiwi menerangkan pekerjaan konstruksi di IKN ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily