Modal Ventura di Bawah BUMN Sudah Investasi di 336 Startup

Jakarta, Beritasatu.com - Untuk merespons pertumbuhan ekonomi digital, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah membentuk venture capital di bawah BUMN. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, lima venture capital di bawah BUMN yang telah dibentuk yakni Mandiri Capital Indonesia (MCI), BNI Ventures, BRI Ventures, MDI Ventures (di bawah Telkom), dan Telkomsel Mitra Investasi (TMI). Venture capitals tersebut saat ini juga telah berinvestasi di banyak perusahaan rintisan atau startup.
"Sejak awal, BUMN sudah punya venture-venture capital. Ada Mandiri Capital, BRI Ventures, lalu ada Telkom, Telkomsel, dan yang terakhir BNI juga saya minta untuk membuat venture capital. Dan venture capital yang ada di BUMN sudah berinvestasi kepada 336 startup yang memang kalau dilihat hari ini banyak juga yang sudah mulai menjadi soonicorn atau unicorn," kata Erick Thohir dalam acara pembukaan BUMN Startup Day, Senin (26/9/2022).
Adapun startup-startup yang telah menerima dana dari BUMN antara lain: Mekari, Cashlez, Yokke, Privyid, Pten, DAM, Moka, Investree, LinkAja, Crowde, Halofina, RUN System, Kredivo, SiCepat Ekspres, Amartha, KoinWorks, TaniHub, Alodokter, dll.
Erick menambahkan, saat ini juga telah hadir Merah Putih Fund untuk memberikan dukungan penuh pada startup yang pendirinya orang Indonesia dan beroperasi di Indonesia.
"Ketika startup ini ke growth stage atau masa pengembangan yang valuasinya sudah cukup besar, itu biasanya kita tidak hadir. Karena itu, Merah Putih Fund kita hadirkan, kita masuk ke investasi di situ, tetapi dengan catatan founder-nya orang Indonesia, perusahaan harus beroperasi di Indonesia dan bayar pajak di Indonesia, dan tentunya diprioritaskan untuk go public di Indonesia," kata Erick.
Melalui BUMN Startup Day, lanjut Erick, BUMN juga didorong untuk mulai dekat kepada para startup. Ia juga meminta para BUMN untuk tidak langsung berinvestasi, tetapi harus ada pendampingan dengan para venture capital yang ada di BUMN.
"Kita tidak mau para direksi BUMN yang tidak punya pengalaman di industri digital ini, langsung berinvestasi tanpa ada pendampingan. Karena kita coba jaga supaya ini ada keberlanjutan," kata Erick.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Pascabentrokan Ormas di Bitung, Wali Kota Imbau Warga Beraktvitas Normal

Tim Penyelidik TNI AU Dalami Penyebab Jatuhnya Pesawat Latih Super Tucano

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Bobol Situs KPU, Jimbo Jual Data Pemilih Seharga Rp 1,2 Miliar

Komisi III DPR Yakin Polda Metro Jaya Siap Hadapi Praperadilan Firli

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo