Jakarta, Beritasatu.com - Bank Dunia (World Bank), Selasa (27/9/2022), memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 5,1% untuk tahun ini, sama dibandingkan proyeksi sebelumnya di bulan April, dan naik dari realisasi 3,7% di 2021. Ekonomi RI diprediksi tetap di 5,1% untuk 2023. Kontras, proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok, mitra perdagangan terbesar Indonesia, justru direvisi tajam.
Kepala Ekonom Bank Dunia Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo mengatakan melambatnya perekonomian Tiongkok tidak terlalu berdampak kepada pertumbuhan RI.
"Pelonggaran Covid-19 Indonesia menciptakan konsumsi privat dan domestik meningkat. Indonesia juga tidak terlalu tergantung pada ekspor ke Tiongkok," kata dia dalam konferensi pers Update Ekonomi Asia Timur dan Pasifik Oktober 2022 Bank Dunia, Selasa (27/9/2022).
Menurut data BPS, ekspor non migas Januari-Agustus 2022 ke Tiongkok berkontribusi sebesar US$ 39 miliar atau 21,3% dari total neraca ekspor non migas sebesar US$ 134,5 miliar ke 13 negara tujuan. Tujuan ekspor terbesar kedua adalah ASEAN dengan kontribusi 19,6%, AS 10,8%, Jepang 8,23%, dan Uni Eropa 7,88%.
Tiongkok, yang sebelumnya memimpin pemulihan di kawasan, diproyeksikan tumbuh sebesar 2,8% pada tahun 2022, turun dari proyeksi sebelumnya pada bulan April sebesar 5% dan perlambatan tajam dari realisasi 8,1% pada tahun 2021. Sementara Tiongkok melambat, Pertumbuhan di negara berkembang Asia Timur dan Pasifik (di luar Tiongkok) diperkirakan akan meningkat menjadi 5,3% pada tahun 2022 dari 2,6% pada tahun 2021.
Baca selanjutnya
Pemulihan sebagian besar negara-negara di kawasan Asia ditopang konsumsi swasta yang ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com