Jakarta, Beritasatu.com - Coinweb sebagai protokol interoperabilitas blockchain layer-2, terus melebarkan ekspansi bisnis dalam meningkatkan pangsa pasar perusahaan.
Terbaru, mereka baru saja merilis rencana untuk memasuki pasar Uni Emirat Arab (UEA) pada kuartal pertama tahun depan. Rencana tersebut, diungkapkan oleh CEO dan Co-Founder Coinweb, Toby Gilbert, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Khaleej Times.
"Sejalan dengan dorongan UEA untuk menjadi pusat keuangan kelas dunia, kebijakannya tentang aset kripto telah menunjukkan betapa majunya pemerintah," kata Gibert, dikutip keterangan pers yang diterima Beritasatu.com, Jumat (7/10/2022).
Gilbert menjelaskan, kebijakan tentang pasar kripto telah dibentuk dan diimplementasikan jauh lebih cepat daripada di negara-negara lain di seluruh dunia.
"Sementara negara-negara lain masih berjuang untuk memperkenalkan kerangka kerja yang kuat yang memberikan kepercayaan kepada bisnis aset digital untuk berinvestasi, UEA telah jauh melampauinya," jelasnya.
Gilbert menambahkan, kebijakan ini menjadi indikator yang jelas, dapat dilihat dari berbagai acara kripto yang berlangsung di Dubai termasuk Satoshi Round Table pada Februari 2023.
"Kemudian, di kawasan ini bursa-bursa terkemuka di dunia seperti Binance, FTX, dan Bybit, juga telah membuka operasional mereka. Hal itu turut menjadi pertimbangan Coinweb untuk memasuki pasar negara ini," tandasnya.
Coinweb dan perusahaan grupnya Onramp, telah memiliki tidak kurang dari 7 persetujuan dan lisensi aset digital di seluruh dunia termasuk Kanada, Singapura, Inggris, Irlandia, Polandia, Lithuania, dan Estonia.
"Dubai secara alami akan menjadi tujuan berikutnya untuk mengajukan aplikasi ke Dubai Virtual Assets Regulatory Authority (VARA), memungkinkan bisnis perusahaan dan proyek ekosistem blockchain untuk membangun di atas protokol Coinweb di UEA, memastikan likuiditas melalui fiat on dan off ramping," tambah Gilbert.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com