YLKI Sebut Implementasi KRIS Bisa Ciptakan Diskriminasi Baru
Denpasar, Beritasatu.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai implementasi kelas rawat inap standar (KRIS) dalam program jaminan kesehatan nasional (JKN) akan menciptakan diskriminasi baru dalam pelayanan di rumah sakit.
Pasalnya peserta JKN yang selama ini mendapatkan pelayanan kelas 1 kemungkinan akan menolak dirawat di kelas rawat inap standar dan lebih memilih untuk pindah rumah sakit yang tidak menerapkan KRIS, atau naik ke kelas VIP.
"KRIS ini kalau saya amati bisa menciptakan diskriminasi baru dalam pelayanan di rumah sakit. Dalam arti, nanti warga kelas dua akan masuk kelompok KRIS, dan warga yang mampu akan masuk rumah sakit yang kaya. Karena yang kaya tidak mau masuk ke KRIS, harus bercampur dengan empat orang dalam satu ruangan," kata Tulus, di Denpasar, Bali, Kamis (13/10/2022).
Mereka maunya yang sendiri (VIP), atau pindah rumah sakit. Jadi secara ekstrim, KRIS yang tujuannya ingin menyamaratakan pelayanan, tetapi justru bisa menciptakan diskriminasi baru di dalam pelayanan rumah sakit. Ini yang menurut saya tidak relevan dengan semangat gotong royong yang diusung JKN,”
Tulus juga menyoroti 12 kriteria yang ditetapkan dalam implementasi KRIS. Menurutnya, kriteria tersebut hanya fokus di aspek infrastruktur kamar perawatan saja.
"Persoalan mendasar konsumen terhadap pelayanan di rumah sakit yang utama sebetulnya adalah sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit," tegasnya.
Adapun 12 kriteria KRIS yang sudah ditetapkan yaitu Bahan bangunan di rumah sakit tidak memiliki porositas yang tinggi, ventilasi udara, pencahayaan ruangan, kelengkapan tempat tidur, tersedia nakes satu buah per tempat tidur, dapat mempertahankan dengan stabil suhu ruangan 20-26 derajat celcius.
Selanjutnya, ruangan terbagi jenis kelamin, usia, jenis penyakit, kepadatan ruang rawat dan kualitas tempat tidur, tirai atau partisi rel dibenamkan atau menempel plafon dan bahan tidak berpori, kamar mandi di dalam ruangan inap, kamar mandi sesuai standar aksesibilitas, dan outlet oksigen.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Imigrasi: Wisman Resek di Indonesia Langsung Dideportasi
Demi Uang Baru, Ratusan Warga Kediri Rela Antre di GOR Joyoboyo Kediri
6 Menu Sahur dan Buka Puasa untuk Penderita Diabetes
Kembali Akan Bela Indonesia, Ini Ekspresi Elkan Baggott
Polda Metro Jaya Sita Miras Saat Razia Kelab Malam di Jaksel
Liga 1: Pahabol dan Flavio Bawa Persik Raih Kemenangan Ke-10
Berulah Saat Perayaan Nyepi di Bali, Wisman Polandia Dideportasi
5 Keutamaan Malam Nuzulul Quran, Apa Saja?
Kue Jongkong, Kudapan Khas Babel untuk Menu Berbuka Puasa

Segera Stop Human Trafficking
7 menit yang laluTurun Rp 7.000 per Gram, Simak Harga Pecahan Emas Antam Sabtu Ini
9 menit yang laluSerial Child Molester Receives Parole
14 jam yang laluB-FILES
Harga Cabai dan Ayam Potong di Kota Mataram Meroket


Sekilas mengenai Ganjar Mania Dibubarkan
Guntur Soekarno