Jakarta, Beritasatu.com - Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi besar terhadap kontribusi ekspor produk halal. Sayangnya saat ini masih ada gap antara ekspor produk halal nasional dengan impor produk halal dari negara muslim.
Data State of Global Islamic Economy Report 2022 menunjukkan nilai ekspor produk makanan halal Indonesia hingga April 2022 masih sebesar Rp 119 triliun. Sementara impor dari negara muslim atau Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mencapai Rp 1.630 triliun. Kemudian untuk produk modest fashion, nilai ekspor nasional hanya mencapai Rp 6 triliun dan impor dari negara OKI sebesar Rp 268 triliun.
Sementara nilai impor produk farmasi dari negara OKI mencapai Rp 390 triliun, sedangkan ekspor Indonesia ke negara muslim senilai Rp 1,3 triliun. Terakhir adalah produk kosmetik halal. Nilai ekspor Indonesia mencapai Rp 7 triliun dan impor dari negara OKI mencapai Rp 123 triliun.
“Terdapat gap besar antara nilai ekspor produk halal nasional dengan nilai impor produk halal negara-negara OKI ke dalam negeri,” ujar Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Maqin Q Norhadi dalam paparannya di acara 9th Indonesia Islamic Economic Forum dengan tema “Strategi Penguatan Ekosistem Halal Global Dalam Upaya Mendukung Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia” dikutip Selasa (18/10/2022).
Diskusi ini merupakan rangkaian acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022 yang dibuka Wakil Presiden, Ma’ruf Amin bertema “Recover Together Recover Stronger: Optimizing Sharia Economy dan Finance for Inclusive Recovery” baru-baru ini.
Selain partisipasi dalam seminar tersebut, LPEI menandatangani nota kesepahaman dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) terkait pengembangan ekspor produk halal Indonesia dan industri keuangan syariah. Ke depan, kerja sama antara LPEI dengan MES akan mengembangkan industri ekonomi syariah Indonesia melalui berbagai program melalui fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi.
ISEF merupakan acara yang dibuat Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan seluruh pemegang kepentingan yang terkait ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Dalam rangkaian acara ISEF juga digelar silaturahim kerja nasional masyarakat ekonomi syariah (silaknas) 2022 yang merupakan forum silaturahim pengurus dalam evaluasi program kerja, dan penyusunan rencana kerja tahunan.
Kembali soal dukungan terhadap ekspor produk halal, Maqin menjelaskan, LPEI melalui divisi bisnis syariah berkomitmen memberikan kontribusi dalam meningkatkan porsi nilai ekspor produk halal Indonesia. Dengan beragam layanan finansial dan non-finansial, LPEI memberikan pelatihan dan pembinaan kepada pelaku UKM calon eksportir produk halal serta membantu perluasan akses pasar bagi UKM berorientasi ekspor halal.
“Ini sebagai dukungan LPEI untuk Masyarakat Ekonomi Syariah yang selama 22 tahun konsisten membangun sinergi dan kemitraan di antara perorangan dan lembaga agar terlibat aktif mendorong perkembangan aktivitas ekonomi syariah nasional,” tandasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily