Jakarta, Beritasatu.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) saat ini masih menyusun rencana bisnis untuk tahun 2023, termasuk untuk penyaluran kredit.
Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini memberikan gambaran, BNI akan lebih mengedepankan kualitas daripada kuantitas. Ia mengatakan BNI akan tumbuh secara konservatif dengan menargetkan debitur yang sudah menjadi target market secara jangka panjang. Artinya fokus pada korporasi top tier beserta value chain-nya.
“Secara guidance, memang kita akan tumbuh di kisaran 7% sampai 9%. Kemudian kita akan jaga net interest margin (NIM) di kisaran 4,5% sampai 4,7% dan pertumbuhan kredit akan tetap kita lakukan dengan strategi pertumbuhan yang konservatif, kemudian fokus pada segmen yang menguntungkan baik itu dari sisi margin, namun tetap kita jaga kualitas asetnya," kata Novita dalam konferensi pers laporan kinerja BNI hingga kuartal III 2022 secara daring, Senin (24/10/2022).
Menurut Novita, dari sisi non performing loan (NPL), perseroan juga melihat trennya terus membaik. Sampai dengan September 2022 berada di kisaran 3%. Diharapkan NPL ini akan terus membaik hingga bisa ditekan ke level di kisaran 2,5%.
"Tentunya ini akan ada implikasi efisiensi dari sisi biaya kredit atau cost of fund, sehingga kami optimistis tahun depan kami bisa berada di kisaran 1,5%. Tentunya perkiraan tersebut kami juga sudah memperhitungkan jika stimulus restrukturisasi karena covid-19 akan berakhir di tahun depan," kata Novita.
Baca selanjutnya
Hingga kuartal III 2022, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit 9,1% YoY menjadi ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com