Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memperkirakan neraca perdagangan Indonesia akan mengalami surplus hingga US$ 60 miliar selama tahun 2022 ini. Bila dilihat secara kumulatif neraca perdagangan pada Januari-September 2022 surplus sebesar US$ 39,87 miliar atau tumbuh sebesar 58,83% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Neraca perdagangan kita (Indonesia) tahun ini diproyeksikan surplus US$ 60 miliar, jauh lebih tinggi dari surplus neraca perdagangan tahunan saat ledakan komoditas terakhir pada 2010 atau 2011 yang sekitar US$ 22 miliar dan US$ 26 miliar,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara "Indonesia's Economic Priorities" pada Selasa (25/10/2022).
Komponen ekspor dan impor turut berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi domestik. Nilai ekspor pada Januari sampai September 2022 mencapai US$ 219,35 miliar meningkat sebesar 33,49%, dengan nilai impor sebesar US$ 179,49 miliar atau meningkat 28,93%. Konsumsi dan investasi secara konsisten ditopang oleh kinerja sektor eksternal yang kuat. Dari sisi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44%.
“Kami berharap pada akhir tahun, pertumbuhan ekonomi kita tumbuh sekitar 5,2%,” kata Airlangga.
Baca selanjutnya
Airlangga mengatakan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com