Jakarta, Beritasatu.com - Di tengah ancaman resesi global, banyak masyarakat Indonesia yang tetap memilih liburan ke luar negeri. Padahal, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedang melemah.
Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Esther Sri Astuti melihat fenomena ini terjadi karena sebelumnya masyarakat menahan diri untuk tidak liburan ke luar negeri akibat pandemi Covid-19. Ketika penanganan pandemi sudah semakin baik, hal ini langsung dimanfaatkan untuk berlibur ke luar negeri.
“Mereka yang berlibur ini karena sudah hampir 3 tahun tidak bisa jalan-jalan ke luar negeri. Setelah agak longgar, mereka langsung jalan. Jadi budget-nya memang sudah disiapkan sebelumnya. Biasanya mereka dari kalangan menengah ke atas yang memang biasa menggelar liburan setiap tahun,” kata Esther Sri Astuti kepada Beritasatu.com, Senin (25/10/2022).
Namun, Esther melihat banyaknya warga Indonesia yang ke luar negeri juga karena urusan pekerjaan atau bagian dari perjalanan dinas, sehingga tidak terlalu memperhitungkan kurs mata uang asing.
Sementara itu, peningkatan permintaan paket liburan ke luar negeri juga dialami perusahaan penyedia layanan perjalanan wisata PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR).
Tercatat, pilar bisnis outbond atau melayani paket perjalanan ke luar negeri mengalami peningkatan signifikan. Hingga semester I 2022, Panorama mencatat pertumbuhan 327% year on year (yoy) untuk segmen leisure.
Corporate Secretary PT Panorama Sentrawisata Tbk AB Sadewa mengungkapkan, untuk pilar bisnis outbond atau melayani paket perjalanan ke luar negeri, peningkatannya sangat signifikan. Turki, tercatat sebagai destinasi wisata pilihan utama untuk liburan.
"Kita melihat data booking yang trennya tetap tinggi, mungkin karena memang market yang kita tangani adalah segmen middle to up, sehingga masih ada spare bagi mereka spending untuk liburan," kata Sadewa.
Mengenai negara Turki yang menjadi tujuan utama banyak wisatawan asal Indonesia, Sadewa mengatakan destinasi ini memang sedang naik daun sejak sebelum pandemi hingga sekarang.
Selain itu, Turki termasuk destinasi yang paling awal membuka kedatangan turis asing, sehingga merekalah yang paling banyak disasar pelancong untuk berlibur. "Pelemahan mata uang Lira Turki juga membuat liburan di Turki lebih murah," tambah Sadewa.
Baca selanjutnya
Sementara itu, setelah diluncurkan secara global pada September lalu, Pemerintah Arab ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com