Jakarta, Beritasatu.com- Perusahaan di bidang cybersecurity, Spark menjalin kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk memperkuat ekosistem cybersecurity di Indonesia. Kerja sama ini dinilai perlu, karena ancaman keamanan siber semakin meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di berbagai industri dan sub-sektor usaha di Indonesia.
“Spark Indonesia ingin memperkuat pertumbuhan ekosistem, komunitas, dan networking di bidang teknologi di Indonesia. Connecting the people, the experts and the communities in technology area di Indonesia dan belahan dunia lain untuk saling berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan keahlian ke satu sama lain dalam ranah teknologi melalui pelaksanaan beragam program pelatihan, capacity building, edukasi, dan literasi terkait teknologi, seperti cybersecurity, blockchain, internet-of-things (IoT), sustainable finance hingga open finance,” kata Country Director Spark Indonesia Chandra Kusuma, dikutip Senin (31/10/2022).
Chandra menambahkan, fungsi Spark selain sebagai penyedia edukasi, training, dan literasi teknologi dan informasi, juga sebagai platform marketplace sekaligus knowledge partner yang dapat membantu ribuan perusahaan swasta, BUMN, maupun kementerian dalam memenuhi kebutuhan terkait teknologi yaitu menseleksi ribuan vendor teknologi.
“Spark Indonesia siap menjadi fasilitator bagi pemerintah Indonesia termasuk DPR dalam proses penyusunan white paper atau policy paper yang bersifat teknis dalam konteks perumusan peraturan dan kebijakan dengan memaksimalkan pengetahuan dan jaringan global kami dibidang teknologi yang telah teruji dan terbukti,” ungkap Chandra.
Sementara, Kepala Hubungan Kadin-BSSN dalam Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Tengku Irvan Bahran, menyambut baik kerja sama dan kolaborasi strategis antara Spark Indonesia dan Kadin serta Apindo.
“Kami menyambut baik kolaborasi strategis dengan Spark Indonesia untuk mendukung agenda pemerintah dalam mengakselerasi transformasi dan literasi digital di Tanah Air, khususnya menghasilkan talenta lokal yang andal di bidang teknologi termasuk cybersecurity. Knowledge transfer dari Spark dengan dukungan ribuan anggota para teknokrat dalam jaringan internasional yang luas menjadi sangat krusial,” ujar Irvan.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan data anomali traffic Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN), sepanjang tahun 2020, Indonesia mengalami serangan siber mencapai angka 495,3 juta atau meningkat 41% dari tahun sebelumnya 2019 yang sebesar 290,3 juta. Anomali trafik tertinggi terjadi pada tanggal 10 Desember 2020 dengan jumlah mencapai 7.311.606 anomali.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily