Jakarta, Beritasatu.com - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mencetak laba bersih sebesar Rp 123 miliar atau melesat 62% secara year on year (yoy) sampai dengan kuartal III 2022. Laba bersih dalam sembilan bulan pertama hampir setara dengan yang ditargetkan sepanjang tahun ini.
Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar menyampaikan, tahun 2022 cukup menantang karena pandemi masih berlangsung, invasi Rusia ke Ukraina memberi imbas tersendiri terhadap krisis di beberapa negara maju, dan supply chips roda dua dan empat yang juga masih terhambat. Beberapa hal tersebut pada akhirnya berdampak pada inflasi dan memaksa bank sentral menaikkan suku bunga acuannya, sehingga daya beli masyarakat belum sepenuhnya bisa pulih.
"Namun pada tahun 2022 perusahaan tetap memiliki inisiatif kembali ke pasar dan promosi agar tetap eksis. Kemudian melakukan virtual event dan semacamnya. Proses digitalisasi juga dilakukan, ini menjadi penting dengan persetujuan yang bisa lebih cepat," kata Djaja dalam Public Expose yang diselenggarakan secara hybrid, Senin (31/10/2022).
Dengan sejumlah strategi itu, perseroan berhasil membukukan peningkatan pembiayaan sampai dengan 10% (yoy) pada kuartal III-2022, dari Rp 3,0 triliun menjadi Rp 3,3 triliun. Alhasil total aset pun meningkat 15% (yoy), dari Rp 4,8 triliun menjadi Rp 5,8 triliun. "Target laba bersih tahun 2022 Rp 124 miliar, pada September sudah Rp 123 miliar," kata Djaja.
Direktur WOM Finance Cincin Lisa Hadi menerangkan, total pendapatan perseroan stabil di atas Rp 400 miliar per kuartalan. Sampai kuartal III-2022, pendapatan mencapai Rp 1,25 triliun atau tumbuh sebesar 9,18% (yoy). Peningkatan ditopang pendapatan pembiayaan konsumen dengan kontribusi sekitar 85%.
Sementara dari sisi beban, upaya efisiensi berhasil dicapai perseroan dengan total beban hanya tumbuh tipis 2,93% menjadi Rp 1,08 triliun. Terutama didukung faktor beban pendanaan dan keuangan yang turun sampai dengan 12,97% menjadi Rp 197,54 miliar.
"Laba signifikan ini, pertama, karena NII dari kita punya pembiayaan dan suku bunga bank yang lumayan stabil di 2022. Untuk kontribusi produk tahun 2022 ini, kota didukung produk multiguna Motorku dan Mobilku," ungkap Cincin.
Ke depan, kata dia, pihaknya tidak akan mentransmisi kenaikan suku bunga pendanaan dari bank kepada nasabah. Hal ini tentu akan berdampak pada margin yang dihasilkan, namun perseroan meyakini aspek profitabilitas bisa dijaga baik.
Strategi yang diterapkan misalnya dengan memberikan tenor lebih panjang, memperkuat aspek digitalisasi agar lebih efektif dan efisien, terus memperbaiki akuisisi bisnis, serta menjaga kualitas aset atau NPF di bawah 2,5% sesuai target. Oleh karenanya, memperkuat aspek kolektibilitas dan pengembangan digitalisasi masih akan berlangsung sampai dengan 2023.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily