Jakarta, Beritasatu.com - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mencetak kinerja kinclong di sepanjang triwulan ketiga 2022. Kondisi itu tercermin dari raihan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,55 triliun, meningkat 51% dibandingkan kuartal III-2021 sebesar Rp 1,02 triliun.
Berdasarkan data laporan keuangan konsolidasian periode September yang dikutip, Selasa (1/11/2022), pendapatan emiten sawit per 30 September 2022 ini tumbuh sebesar 38,46% menjadi Rp 5,10 triliun jika dikomparasikan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 3,68 triliun.
Salah satu pendongkrak pertumbuhan laba bersih SSMS pada kuartal III-2022 ini bersumber dari naiknya harga komoditas. Kemudian peningkatan dari sisi produksi dan penjualan. Segmen penjualan minyak kelapa sawit, emiten ini membukukan penjualan naik 12% menjadi Rp 3,60 triliun.
Pendorongnya lainnya dipacu dari penjualan inti sawit yang melompat signifikan menjadi Rp 324 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 59 miliar. Demikian pula dengan penjualan tandan buah segar kepada pihak berelasi yang naik tajam sebesar 170% menjadi Rp 176 miliar.
Sedangkan, beban pokok penjualan hanya naik tipis sekitar 15,13% menjadi Rp 2,45 triliun dari sebelumnya Rp 2,13 triliun.
Melihat struktur pendapatan yang relatif lebih tinggi daripada beban pokok penjualan tersebut, maka laba bruto SSMS ikut melonjak menjadi Rp 2,64 triliun dari sebelumnya Rp 1,55 triliun.
Tidak sampai di situ, laba usaha SSMS juga melambung 90,01% menjadi Rp 2,25 triliun dari sebelumnya Rp 1,18 triliun. Pada periode kali ini perseroan membukukan pendapatan keuangan sebesar Rp 213,41 miliar dan beban keuangan tercatat sebesar Rp 419,71 miliar.
Maka tidak berlebihan, jika kemudian laba sebelum pajak tercatat naik 57,81% menjadi Rp 2,06 triliun dari sebelumnya Rp 1,30 triliun. Berkat pencapaian gemilang itu, laba per saham dasar perseroan terkatrol menjadi Rp162,97 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 107,92 per saham.
Pada bagian lain, performa positif SSMS hingga 30 September 2022 juga tercermin dari naiknya total aset perseroan yang tumbuh 2,79% menjadi Rp 14,23 triliun dari sebelumnya Rp 13,85 triliun pada akhir Desember 2021.
Walaupun pada pos liabilitas sedikit terkerek sebesar 4,94% menjadi Rp 7,35 triliun dari semula Rp 7,74 triliun. Beruntungnya, komposisi ini kemudian diimbangi dengan kenaikan ekuitas sebesar 12,63% dari Rp 6,10 triliun menjadi Rp 6,87 triliun.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily