Ada PHK Massal di Industri Tekstil, Menkeu Merespons
Jakarta, Beritasatucom – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui kinerja ekspor Indonesia terdampak gejolak ekonomi global. Alhasil, penurunan permintaan ekspor itu mulai berimbas pada tren pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil dan produk tekstil (TPT).
Pelemahan ekspor juga tercermin dari data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang berada di level 51,8 pada Oktober 2022. Meski level itu menandakan sektor manufaktur tetap dalam tahap ekspansif, namun mengalami penurunan dibandingkan September yang sebesar 53,7.
"Manufaktur kita masih di atas zona ekspansif, walaupun lebih rendah dari bulan September. Kita perkirakan dari sisi permintaan ekspor akan alami dampak dengan adanya kemungkinan pelemahan di negara maju," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Karena itu, pemerintah berupaya mendorong belanja negara di kuartal IV untuk meningkatkan sisi permintaan domestik. Meski demikian, ia tak menampik bahwa semua permintaan luar negeri yang turun bisa disubstitusi sepenuhnya dengan permintaan di dalam negeri.
"Namun, permintaan kan enggak mungkin semuanya substitusi seluruhnya kita akan kompensasi. Jadi, kita akan terus melihat dari semua sektor-sektor ini dan kemudian apa kebijakan yang perlu untuk diformulasikan lebih lanjut dalam merespons tren global," jelas dia.
Sebagai informasi, belanja negara per September 2022 baru mencapai Rp 1.913,9 triliun atau 61,6% dari pagu.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini