Sri Mulyani: Defisit APBN Bisa di Bawah 3,9% dari PDB
Jakarta, Beritasatu.com- Pemerintah optimistis defisit APBN 2022 lebih rendah dari outlook yakni 4,5% dari produk domestik bruto (PDB) atau secara nominal Rp 840,2 triliun dalam Peraturan Presiden (Perpres) 98/2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, defisit APBN pada tahun ini bahkan bisa ditekan hingga kurang dari 3,9% dari PDB. "Defisit keseluruhan dalam Perpres 98/2022 sudah bisa diturunkan. Namun, kita lihat sejauh mana penurunan indikatif dari akhir bulan lalu, yaitu 3,9% PDB. Kami perkirakan lebih rendah dari 3,9% PDB,” tegas Sri Mulyani dalam konferensi pers Stabilitas Sistem Keuangan IV, Kamis (3/11/2022).
Defisit APBN yang akan menurun disokong penerimaan negara yang cukup baik. Hingga September 2022, penerimaan negara sebesar Rp 1.974,7 triliun atau naik 45,7% dari periode sama tahun lalu. Penerimaan negara mencakup penerimaan perpajakan Rp 1.542,6 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 431,5 triliun.
"Kenaikan pendapatan negara dan hibah disumbang momentum pertumbuhan ekonomi yang ekspansif. Pemulihan ekonomi aktivitas masyarakat, kenaikan harga komoditas dan pelaksanaaan UU HPP," ucapnya.
Meski demikian, belanja negara masih perlu terus diakselerasi, karena hingga September 2022 baru terserap Rp 1.913,9 triliun atau 61,6% dari target. Namun serapan belanja negara tersebut telah menopang pemulihan ekonomi dan difokuskan pada upaya menjaga inflasi dan daya beli.
Tak hanya itu, APBN hingga September 2022 masih terpantu surplus Rp 60,9 triliun atau setara dengan 0,33% dari PDB. Alhasil realisasi pembiayaan APBN Rp 429,8 triliun, ini berarti 51,2% dari target pembiayaan yang ada dalam Perpres 98/2022.
Menurutnya, pembiayaan APBN diarahkan untuk mendukung investasi dalam rangka akaselerasi pembangunan terutama sisi infrastruktur dan peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM dan masyarakat berpengenghasilan rendah.
Adapun pada akhir Oktober 2022, pemerintah baru saja merealisasi seluruh kompensasi dan subsidi semester I 2022 yang mencapai Rp 163 triliun.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Warga Binaan Lapas Blitar Rutin Tadarus Selama Ramadan
Ini Alasan Ahmad Dhani Larang Once Nyanyikan Lagu Dewa 19
Didorong Pendapatan, Laba Sawit Sumbermas Naik ke Rp 1,8 T
Emiten Pabrik Terigu Cerestar Balikkan Rugi Jadi Untung
Sri Mulyani: UMKM Bisa Ciptakan 97% Lapangan Kerja di ASEAN
Pakai Ponsel Saat Mengemudi, Erling Haaland Diperiksa Polisi
Harga Emas Turun karena Saham dan Dolar di Zona Hijau
Inklusi Keuangan Digital UMKM Perkuat Ekonomi ASEAN
