Sabtu, 25 Maret 2023

Kuartal III, Piutang Pembiayaan Multifinance Tumbuh 10,68%

Prisma Ardianto / WBP
Sabtu, 5 November 2022 | 09:53 WIB

Jakarta, Beritasatu.com- Piutang pembiayaan multifinance tumbuh cukup subur sampai kuartal III 2022. Sampai periode tersebut, piutang tercatat mencapai Rp 397,42 triliun atau naik 10,68% secara tahunan (year on year/yoy).

"Nilai outstanding piutang tumbuh 10,68% yoy pada September 2022 menjadi sebesar 397,42 triliun. Didukung pembiayaan modal kerja dan investasi," terang Anggota Dewan Komisioner sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono, Kamis (3/11/2022).

Mengacu statistik OJK, piutang pembiayaan modal kerja tumbuh sebesar 27,05% (yoy) pada kuartal III 2022 menjadi Rp 35,05 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 27,59 triliun. Piutang pembiayaan investasi naik 21,67% (yoy), dari Rp 111,64 triliun menjadi Rp 135,836 triliun.

Peningkatan sebesar 52,41% (yoy) juga dicatatkan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah pada kuartal III 2022, dari Rp 11,90 triliun menjadi Rp 18,14 triliun. Sementara piutang pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip OJK tercatat tumbuh 19,48% (yoy), dari Rp 443 miliar menjadi Rp 530 miliar.

Adapun kontributor terbesar piutang yakni pembiayaan multiguna relatif tumbuh datar sebesar 0,17% (yoy) pada kuartal II 2022. Piutang pembiayaan multiguna dicatatkan mencapai Rp 207,86 triliun, dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya Rp 207,50 triliun.

Di samping itu, Ogi menerangkan, profil risiko multifinance masih terjaga dan bergerak dalam tren baik. "Secara garis besar untuk sektor pembiayaan outstanding yang direstrukturisasi terus menurun dan kita lihat bahwa non performing financing (NPF/pembiayaan bermasalah) untuk pembiayaan itu sudah menurun," kata dia.

Ogi merinci, NPF gross pada kuartal III 2022 tercatat di level 2,58% atau murun dibandingkan kuartal III 2021 sebesar 3,58%. Sedangkan NPF Netto terjaga di bawah rasio 1%, atau turun dari 1,38% menjadi 0,7%.

"Kami juga memantau apa yang dinamakan financing at risk (FaR), dimana per September 2022 FAR sebesar 14,56%, jauh menurun dibandingkan dengan FaR September 2021 yang tercatat sebesar 23,5%," kata Ogi.



Sumber: Investor Daily

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1034506
1034507
1034504
1034503
1034505
1034501
1034502
1034500
1034496
1034499
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon