Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan, UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) yang maju dan berkembang adalah UMKM yang mampu bermitra serta menjadi bagian dari rantai pasok industri.
Teten juga berharap Bumdes bisa menggali potensi yang dimiliki desanya masing-masing, baik itu dari SDM maupun sumber daya alamnya.
"Dengan begitu, Bumdes dan UMKM juga bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri," ucap Teten Masduki, di Jakarta, Sabtu (5/11/2022).
Teten menekankan pentingnya untuk masuk ke skala ekonomi bagi para pelaku usaha yang tergabung dalam Bumdes. Dalam hal ini, perlu yang korporatisasi usaha, UMKM bisa dikonsolidasi usahanya ke dalam Bumdes atau koperasi.
Dia mencontohkan model korporatisasi petani melalui koperasi yang berhasil dilaksanakan di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Di dalamnya, koperasi menggabungkan usaha-usaha kecil perorangan hingga masuk skala ekonomi.
"Petani-petani berlahan sempit, sekitar 0,5 hektare, tidak mungkin mampu menciptakan pertanian yang efisien dan menguntungkan," kata Teten Masduki.
Contoh lain, di Lampung, koperasi membangun kebun pisang seluas 400 hektare dengan melibatkan sekitar 1.000 petani. Bahkan, sudah ada offtaker-nya yang membuat pendapatan petani juga meningkat berkali lipat dibandingkan jika dikelola sendiri-sendiri.
"Bumdes juga bisa melakukan konsolidasi petani, peternak, perajin, hingga UMKM. Konsolidasikan produk mereka yang sejenis ke dalam satu brand atau merek saja. Tujuannya, agar diantara pelaku usaha kecil tidak saling bersaing satu sama lain," ucap Teten Masduki.
Baca selanjutnya
Terkait aspek legalitas, Menteri Teten mendorong pelaku usaha mikro dan kecil ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily