Jakarta, Beritasatu.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) merogoh sekitar Rp 80 miliar untuk mempercantik jalan Tol Bali-Mandara yang bakal menjadi akses utama menujulokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20, di Nusa Dua, Bali.
Terdapat sebanyak sembilan pekerjaan yang perseroan lakukan untuk meningkatkan estetika di jalan tol yang akan dilintasi para tamu negara G20 itu. Beberapa di antaranya, pekerjaan beautifikasi di akses median, tapper, dan gerbang tol.
Selain itu, perseroan juga melakukan penanaman mangrove, perapihan Gerbang Tol Benoa, Ngurah Rai, dan Nusa Dua, sampai emiten jalan tol pelat merah ini membangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan berkolaborasi bersama anak usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bukit Energi Investama.
"Jadi, total biaya sebelum ada tambahan pekerjaan hampir Rp 80 miliar," ucap Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol I Ketut Adiputra Karang kepada media, Rabu (9/11).
Adi menyatakan, pengeluaran sebesar Rp 80 miliar itu dialokasikan untuk menuntaskan sembilan pekerjaan beautifikasi tersebut. Terkait pembangunan PLTS, dirinya menyebut, proyek yang berorientasi green energy itu akan memberikan efisiensi terhadap biaya operasional Jasamarga Bali Tol sebesar 4% dan akan terus ditinjau setiap dua tahun.
"Jadi, setiap tahun akan kami tinjau sebenarnya berapa efisiensi yang bisa kami peroleh karena konsepnya build operate transfer atau BOT selama 25 tahun. Jadi akan ditinjau setiap dua tahun apakah efisiensi yang akan didapat lebih jauh daripada saat ini," terang Adi.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menambahkan, beutifikasi yang perseroan kerjakan di Tol Bali-Mandara ini mengusung konsep green energy dan green environment.
"Makanya, pengantar kita ke sustainable development goals (SDGs). Tujuannya ke sana inline dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Kita mau menciptakan green energy dan green environmental khusus di Tol Bali-Mandara," jelas Lisye.
Adapun caranya di antaranya dengan mengerjakan beautifikasi, lalu menanam pohon mangrove, concern terhadap energi baru dan terbarukan (EBT), serta membangun PLTS.
Adapun yang membuat beutifikasi di Tol Bali-Mandiri ini lebih spesial, terletak pada sentuhan budaya lokal khas Bali. Di samping juga tentu Tol Bali-Mandara telah mengadopsi konsep green energy dan green environment.
"Jadi, tiga itu yang tidak ada di tol lain selain di Bali. Dengan demikian, tol Bali-Mandara ini 100% siap, 110% atau 200% juga siap. Bahkan 1.000% siap untuk mendukung perhelatan G-20," tutup Lisye.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily