Jakarta, Beritasatu.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan penyaluran pembiayaan tahun 2023 mencapai Rp 70 triliun. Nilai tersebut tumbuh 11,11% dari asumsi penyaluran tahun ini senilai Rp 63 triliun di sepanjang tahun ini.
"Iya inyaallah target Rp 70 triliun, memang kami harus lebih jeli dan kreatif untuk cari dana, tapi kami lebih optimistis," beber Direktur Utama PNM Arief Mulyadi saat ditemui wartawan di Menara PNM, Jakarta, Jumat (11/11/2022).
Arief meyakini, sektor ultra mikro nasional masih tetap tangguh meski perekonomian global tahun depan berpotensi kembali terpukul akibat resesi maupun isu geopolitik. Hal ini tercermin bahwa penyaluran PNM masih tumbuh baik kendati pandemi Covid-19 memaksa pembatasan aktivitas masyarakat.
"Karena yang kami biayai itu diberdayakan mayoritas dari segmen subsisten, mereka pelaku usaha mikro yang untuk survive hidup ya harus berusaha. Kami juga berikan stimulus melalui pembiayaan dan capacity building untuk mereka mampu aktualisasikan produksi usahanya, " kata Arief.
Dia menerangkan, pertumbuhan ini dapat dilihat dari realisasi pembiayaan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). Di tahun 2020, pembiayaan baru tersalurkan sebesar Rp 24 triliun. Nilai itu mampu tumbuh signifikan sampai dengan Rp 45 triliun pada tahun 2021.
Sampai 11 November 2021, keseluruhan pembiayaan PNM sudah mencapai Rp 52,29 triliun, dengan pembiayaan bermasalah ataunon performing financing (NPF) di level 0,95%. Adapun total nasabah sebanyak 13,1 juta nasabah aktif atau tumbuh 21% secara tahunan atau year on year (yoy).
Selain itu, peningkatan juga dicatatkan PNM untuk nasabah Mekaar yang naik kelas ke segmen pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). Perseroan mencatat akumulasi sebanyak 130 ribu nasabah Mekaar naik kelas menjadi nasabah ULaMM.
Baca selanjutnya
Memenuhi target pembiayaan 2023, kata Arief, perusahaan juga menerapkan sejumlah strategi ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily